Begal Payudara Dekat JCM – Warga Jogja, khususnya di sekitar kawasan Jogja City Mall (JCM), kembali dikejutkan oleh aksi pelecehan seksual yang dilakukan secara terang-terangan. Seorang pria tak bermoral menjadi sorotan setelah aksinya yang meremas payudara seorang perempuan di tempat umum terekam dan viral di media sosial. Pelaku yang sempat melarikan diri kini akhirnya menyerahkan diri ke pihak berwajib. Namun mahjong, kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan: bagaimana bisa pelaku seberani itu melakukan tindakan keji di ruang publik tanpa rasa takut?
Aksi tersebut terjadi di area sekitar JCM, lokasi yang di kenal ramai dan cukup padat lalu lintas. Korban, seorang perempuan muda yang tengah melintas, tiba-tiba di serang oleh pelaku dari belakang. Tindakan bejat itu terjadi hanya dalam hitungan detik, namun cukup untuk meninggalkan trauma mendalam. Keberanian pelaku yang melakukan tindakan sefrontal itu memicu kemarahan netizen, apalagi setelah video kejadian menyebar luas di berbagai platform media sosial.
Viral dan Jadi Buronan: Si Pelaku Panik dan Kabur
Setelah wajah dan tindakannya tersebar, pelaku langsung menjadi buronan warganet dan aparat kepolisian. Identitasnya mulai di ungkap satu per satu oleh para pengguna internet yang tidak tinggal diam athena 168. Rasa solidaritas terhadap korban begitu kuat, dan tekanan publik meningkat drastis. Pelaku yang awalnya mencoba menghindar dan menghilang dari radar akhirnya tak kuasa menahan tekanan sosial yang masif. Ia pun menyerahkan diri ke Polres Sleman beberapa hari setelah video aksinya menjadi viral.
Menurut keterangan kepolisian, pria tersebut mengaku panik dan menyesal, namun penyesalan itu terasa hambar mengingat dampak psikologis yang di tanggung oleh korban slot server kamboja. Netizen pun mempertanyakan bagaimana sistem perlindungan terhadap perempuan di ruang publik masih sangat lemah. Tak sedikit yang menyindir bahwa pelaku baru menyerahkan diri bukan karena sadar, melainkan karena takut di buru publik.
Fenomena Begal Payudara: Antara Hukum dan Moral
Fenomena begal payudara bukan hal baru di Indonesia, tetapi tetap saja menimbulkan kemarahan besar setiap kali terjadi. Perempuan menjadi sasaran empuk karena lemahnya sistem perlindungan dan penegakan hukum yang di anggap kurang tegas. Dalam kasus ini, masyarakat berharap agar pelaku tidak hanya di hukum sesuai pasal tentang pelecehan seksual slot777, tetapi juga di proses secara maksimal sebagai efek jera.
Kejadian ini menjadi alarm keras bagi aparat keamanan dan juga bagi seluruh masyarakat untuk lebih waspada. Apakah Jogja, yang selama ini dikenal ramah dan santun, kini berubah menjadi tempat yang tidak aman bagi perempuan? Jangan sampai kita membiarkan predator seksual merasa nyaman berkeliaran di jalanan. Ini bukan hanya soal hukum, ini soal nyawa dan rasa aman warga. Sudah saatnya kita bicara lebih keras, menolak diam, dan melawan pelecehan dalam bentuk apa pun.