
Ini seperti adegan di film-film atau FTV. Setelah selesai bersantap di restoran waiter (pelayan) membawakan tagihan ke meja dalam nampan kecil. Kemudian Anda menyodorkan kartu kredit untuk membayar tagihan itu. Beberapa saat kemudian waiter kembali membayar struk kartu kredit untuk ditanda-tangani. Kartu kredit Anda kembali dan selesai. Jangan lakukan hal seperti itu lagi kalau tidak ingin kebobolan kartu kredit seperti saya.
Waktu antara pelayan membawa kartu kredit untuk digesek di mesin EDC dan kemudian mengembalikan ke Anda, itulah waktu kemungkinan data kartu Anda disalah-gunakan. Waktu itu kartu saya kebobolan sekitar 6.200 euro hanya beberapa jam setelah saya gunakan di sebuah restoran. Saya mendapatkan notifikasi SMS dari penerbit kartu kredit dan segera saya telepon untuk pemblokiran. Meskipun akhirnya uang saya kembali setelah beberapa bulan, tapi pengalaman ini sungguh merepotkan. Tak ingin mendapatkan pengelaman buruk? Sebaiknya perhatikan beberapa hal ini :
- Jangan pernah membiarkan kartu kredit Anda berjauhan dari Anda. Lebih baik Anda yang mendatangi kasir untuk membayar, atau Anda minta mesin EDC portabel yang dapat dibawa.
- Selalu gunakan PIN sebagai pengganti tanda-tangan. Atau lebih baik mematikan fitur tanda-tangan dan hanya menggunakan PIN.
- Rahasiakan nomor CVV yang ada di balik kartu kredit Anda. Kode CVV berupa 3 digit yang tertera di sebelam kolom tanda-tangan.
- Untuk penggunaan online, pastikan selalu menggunakan situs-situs yang aman.
- Ganti PIN secara periodik untuk meminimalkan risiko pembobolan.
Pembobolan kartu kredit dapat terjadi dari berbagai cara, salah satunya yakni seperti pengalaman saya di atas. Pembobolan lain dapat terjadi karena transaksi online, atau bahkan pembobolan secara massal lewat peretasan sistem kartu kredit. Kartu kredit dapat saja aman asal kita menggunakan dengan hati-hati.
Tinggalkan pesan bagi siapapun yang ingin diskusi/berbagi pengalaman kebobolankartu kredit.