
Sudah lama ingin mengunjungi ke Taman Nasional (TN) Komodo di Flores Barat ini. Akhirnya kesampaian juga pada Februari 2017 lalu, dipicu dengan adanya penerbangan langsung Garuda Indonesia Jakarta-Labuan Bajo. TN Komodo memang sedang hits di kalangan pelancong setelah ditetapkan sebagai tujuan wisata utama Indonesia. Taman Nasional ini terletak di Kepulauan Sunda Kecil yakni di perbatasan antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Merupakan wilayah Kabupaten Flores Barat, taman Nasional ini mencakup tiga pulau besar Komodo, Padar dan Rinca, serta 26 pulau lebih kecil lainnya. Secara keseluruhan TN Komodo memiliki luas 1.733 km2 dan 603 km2 di antaranya berupa daratan. TN Komodo didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi komodo, kadal purba terbesar di dunia, namun makin dikenal sejak dimasukkan TN Komodo ini sebagai UNESCO World Heritage Site pada tahun 1991. Puncaknya adalah saat TN Komodo terpilih sebagai salah satu New7Wonders of Nature. Ini karena disamping sebagai habitat Komodo, perairan di sekitar Pulau Komodo juga mengandung keanekaragaman hayati laut yang kaya. Pulau Komodo juga merupakan bagian dari Coral Triangle, yang berisi beberapa keanekaragaman hayati laut terkaya di bumi.

Pesawat Bombardier CRJ-1000 Garuda Indonesia Explore Jet mengantar saya menuju Labuan Bajo. Dan inilah pengalaman pertama saya menumpang pesawat jenis ini. Penumpang tak terlalu penuh di pagi itu, mungkin karena rute baru dan terbang di hari kerja. Pesawat jet kecil itu take-off dalam cuaca cerah, dan terus begitu hampir di sepanjang perjalanan. Sebelum mendarat pemandangan pulau-pulau dan laut biru sudah menyita mata. Hanya saja, saat memasuki final approach, rupanya cuaca tidak cukup bagus hingga pesawat harus naik kembali hanya beberapa detik sebelum roda belakang menyentuh di landasan. Setelah naik dan memutar beberapa menit, akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Komodo Airport Labuan Bajo dan kelegaan membuncah. Rasa takut berangsur hilang begitu memasuki area kedatangan bandara. Bandara ini tidak cukup besar, jadi penumpang cukup berjalan kaki dari pesawat menuju terminal kedatangan. Terminal masih baru dengan fasilitas cukup bagus. Selamat datang di Labuan Bajo.

Setelah menginap semalam di Labuan Bajo, penjelajahan dimulai di pagi hari dan Pulau Padar adalah destinasi pertama. Tidak ada komodo di Pulau Padar. Kapal motor mengantarkan kami dari pelabuhan. Ombak lumayan bersahabat sepanjang pelayaran. Hijau dan biru menyapu pandangan kemanapun arah pandangan dan angin laut menjadikannya sempurna. Tiba-tiba gerimis tipis menyambut saya sebelum kapal merapat di dermaga, dan itu tidak menyurutkan semangat untuk segera mulai trekking. Dengan jas hujan plastik, trekking dimulai dengan menaiki tanggal kayu yang tampak masih baru, dilanjutkan menyusuri jalanan tanah berbatu. Jalur nya tidak jauh sebenarnya, tapi tanjakan membuat sedikit ngos-ngosan. Dan semua itu terbayar lunas saat sampai ketinggian dan terhampar pemandangan menakjubkan.
Setelah setengah puas dengan keindahan Pulau Padar, Pulau Komodo menjadi tujuan sesudahnya. Gerimis sudah reda, langit kembali bersih dan cerah. Angin berhembus pelan. Pulau Komodo inilah tempat tinggal komodo di samping Pulau Rinca. Setelah berlayar (naik boat maksudnya ya) beberapa jam, sampai juga di dermaga Pulau Komodo. Dermaga kayu itu bagus dan kokoh. Sebagai Taman Nasional konservasi, pengunjung Pulau Komodo harus ditemani pawang komodo atau disebut Ranger. Karena itulah sebelum trekking Ranger memberikan pengarahan dan menjelaskan aturan selama trekking. Diantaranya adalah jika ketemu komodo harus berada di sisi belakang atau samping, tidak boleh gaduh dan bergerak ekstrem. Saya ambil jalur medium. Jalur trekking basah dan becek di beberapa lokasi, hutan tidak terlalu rimbun. Ranger berjalan di depan dan membawa tongkat panjang sebagai senjata penghalau komodo. Dengan semangat, Ranger terus berjalan pelan dan cerita-cerita menarik terus meluncur dari bibirnya sambil pasang mata & telinga mengendus keberadaan komodo. Beruntung benar hari itu, belum sampai setengah jalan, komodo muda terlihat sedang berjalan dengan gagahnya. Sontak Ranger mengarahkan kami untuk ambil posisi di belakang komodo dan membuntutinya. Setelah cukup aman, saatnya berfoto dengan komodo. Sang kadal purba sepertinya tahu diri, tetap anteng saat sesi foto ini.

View menakjubkan Pulau Padar, sudah. Ketemu Komodo pun sudah. Saatnya bersenang-senang di pantai pink. Pantai bersih berwarna pink ini wajib dikunjungi selama menikmati TN Komodo. Pantai ini masih berada di Pulau Komodo, tapi tidak ada Komodo di sekitar ini. Tidak ada dermaga tapi kapal bisa menepi untuk menurunkan penumpang. Pantainya bersih, warnanya eksotis, dan yang pasti pantai ini sangat sepi. Beberapa waktu lalu saya pernah datang ke Pantai Tangsi Lombok, pantai pink lainnya di Pulau Lombok. Tapi pantai pink Komodo lebih bagus ya.
Belum pernah ke TN Komodo? Datanglah, gak bakal menyesal.