Menonton langsung salah satu seri Grandslam Tennis sudah menjadi mimpi saya sejak dulu. Dan diantara 4 seri Grandslam, Australian Open adalah terdekat dibandingkan seri lainnya seperti Roland Garros, Wimbledon, dan US Open. Dan karena di seri Grandslam semua pemain terbaik tampil, berharap bisa melihat langsung aksi pemain favorit seperti Roger Federer, si cantik Maria Sharapova, Serena Williams, Novak Djokovic, Rafael Nadal, juga bintang Asia Li Na dan Kei Nishikori. Australian Open yang pertama kali digelar tahun 1905 dilangsungkan di Melbourne Australia, kota yang cukup dekat dari Jakarta hanya 6 jam 30 menit penerbangan langsung.

Demi Australian Open, rencana pun disusun sejak beberapa bulan lalu, tepatnya setelah jadwal turnamen dikeluarkan oleh International Tennis Federation (ITF). Dan meskipun saat ini pergi ke Australia sedikit tidak beruntung, karena melemahnya nilai tukar Rupiah, the show must go on.  Dan ini sebagian rencana itu :

• Tiket Jakarta-Melbourne. Demi mengejar harga murah, tiket pesawat Jakarta-Melbourne PP sudah dibeli saat Garuda Indonesia Travel Fair September 2013 silam. Lumayan dapat tiket diskon dengan kurs lama pula. Jakarta-Melboune terbang langsung, sedangkan baliknya transit di Bali dulu.
• Visa Australia. Meskipun ini bukan kunjungan pertama ke Australia, tetap perlu mengajukan visa baru karena Visa lama sudah habis masa lakunya. Apply tanggal 17 Desember, dan selesai 31 Desember 2013. Diberikan visa untuk 3 tahun multiple entry. Jadi, untuk nonton tahun depan tidak perlu apply visa. Posting tentang apply visa Australia bisa klik disini.
• Hotel. Australian Open digelar di Melboune Park, dan dari pemantauan Google Map, ternyata berjarak cukup dekat dengan Melboune CBD dan bisa dijangkau dengan trams. Akhirnya  saya putuskan untuk menginap di CBD. Untuk menekan ongkos, saya perlu menggunakan 2 hotel berbeda selama di Melbourne. 2 malam pertama tinggal di Little Burke Street dengan tarif diskon, sedangkan sisanya tinggal di hotel lain yang menawarkan diskon tambahan 20% untuk tinggal lebih dari 5 malam. Sebenarnya di Melbourne banyak penginapan murah, tapi saya tidak cukup nyaman tinggal di dormitory. Secara rerata, tarif hotel di Melbourne hanya sedikit lebih murah dibanding Singapore, mungkin karena ada even Australia Open. Hotel dipesan melalui Expedia.
• Airport Transfer. Garuda Indonesia mendarat di Tullamarine Airport, yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari kota. Dari bandara ke kota, dan juga sebaliknya, saya pilih menggunakan Sky Bus, dengan ongkos 28 dollar Australia pulang pergi. Skybus menawarkan layanan antar jemput ke beberapa hotel di CBD, termasuk hotel yang saya rencana tinggali.
• City Tour. Dua hari sebelum babak utama AO dimulai, saya akan gunakan untuk ekplorasi Melbourne. Dan untuk itu saya akan ambil paket city tour. Sudah terbayang tempat2 menarik yang menanti dikunjungi.
• Masjid untuk Jumatan. Adalah penting untuk mengetahui lokasi masjid terdekat, setidaknya untuk sholat Jumat. Masjid Australian Muslim Social Services Agency( 91/101 Boundary Rd North Melbourne VIC 3051 +61 3 9329 0285) cukup dekat dari CBD.
• Tranportasi Lokal. Agar eksplorasi Melbourne lebih berwarna saya akan memilih transportasi umum dibandingkan naik taxi (pertimbangan ongkos juga). Melbourne banyak menyediakan angkutan umum mulai dari tram, kereta, dan juga bus kota.
• Makanan. Seperti kota-kota Australia lainnya, saya kira tidak susah untuk menemukan makanan yang sesuai dengan lidah.
• Pakaian. Gelaran Australian Open tepat saat Australia musim panas. Beberapa even sebelumnya bahkan berada pada suhu terpanas di Australia. Kaos dan celana pendek akan jadi kostum wajib tampaknya.
• Koper. Garuda memberikan bagasi gratis 30kg selain bagasi kabin. Mesti bawa koper separuh isi untuk ruang oleh-oleh saat balik. Tip berkemas untuk bepergian ke luar negeri bias klik disini.

Rasanya sudah tak sabar untuk melihat aksi pemain tennis favorit.