Gugusan 3 Gili (pulau kecil) Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan seakan menjadi menu wajib bagi yang melancong ke Lombok. Gili Air menjadi yang terdekat dari pulau Lombok diikuti oleh Meno dan Trawangan. Begitu juga dengan ukurannya, Gili Air yang paling kecil. Ketiganya menawarkan wisata yang mirip-mirip. Penataannya hampir sama, sama-sama tidak membolehkan kendaraan bermotor, hanya membolehkan cidomo dan kuda. Wisata air seperti snorkeling, glass boat atau pantainya juga nyaris sama. Begitu juga dengan jalan kecil yang mengelilingi pulau-pulau kecil itu. Tetapi Gili Trawangan tetap paling ramai dan populer diantara ketiganya. Ada apa di Gili Trawangan?
Gugusan tiga Gili cukup mudah dijangkau dari Mataram. Dari kawasan Senggigi tinggal menyusuri jalan propinsi ke arah utara. Pantai indah memanjakan mata sepanjang perjalanan. Kendati tidak terlalu lebar, jalanan sangat mulus dengan kepadatan rendah. Di tengah perjalanan berhentilah sejenak di puncak bukit Malimbu untuk menikmati indahnya 3 gili dan bentangan pantai Lombok. Bukit Malimbu ini juga menjadi tempat sempurna untuk menikmati sunset dengan latar belakang Gunung Agung Bali, jika cuaca cerah. Perjalanan dari Senggigi ke pelabuhan bangsal memerlukan 40 menit. Sebelum pelabuhan Bangsal semua kendaraan harus berhenti di terminal. Nah dari terminal ke Bangsal tersedia angkutan cidomo. Sebelum sampai dermaga, Anda akan disambut puluhan pedagang yang menawarkan topi anyaman. Pedagang ini cukup agresif tapi tidak terlalu mengganggu. Dermaga beton sedang dalam penyelesaian sehingga penyeberang ke 3 Gili masih harus berbasah-basah memasuki kapal.
Wisata Air menjadi primadona di Gili Trawangan. Anda bisa bermain snorkeling sepuasnya, menikmati keindahan taman laut dengan glass boat, atau melihat bangkai kapal karam yang ada di sekitaran gili. Turis asing terlihat dominan di Gili Trawangan sehingga fasilitas penginapan lebih banyak dijumpai di gili ini. Pulau ini bisa dibilang hidup 24 jam, siang hari dipenuhi dengan aktifitas wisata air sedangkan malam dilewatkan dengan pesta di cafe-cafe lokal. Aktifitas keduanya juga terbagi diantara 2 lokasi. Sisi kanan dari pantai berlabuh lebih banyak diisi aktifitas siang hari, di sana banyak dijumpai turis berjemur menikmati sinar matahari. Turis dengan pakaian minimalis jamak disini, tak jauh berbeda dengan pemandangan di Nusa Dua, Kuta, Legian atau Seminyak Bali. Pantai-pantai di sini mayoritas pantai publik dan dibatasi jalan melingkari pulau ini. Diantara jalan dan pantai biasa digunakan untuk cafe-cafe outdoor. Cafe-cafe ini akan sangat ramai saat santap siang atau malam. Sisi lainnya (bagian kiri dari kapal berlabuh) lebih hidup di malam hari. Foto : Welcome to Gili Trawangan.
Gili Trawangan sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan 2 gili lainnya, begitu juga suasananya. Jalan dibuat dari beton tidak beraspal. Cidomo banyak dijumpai disini baik sebagai angkutan maupun sarana keliling pulau bagi wisatawan. Bau khas kotoran kuda yang agak mengganggu, setidaknya menurut saya. Kabar bagusnya adalah penggunaan kuda ini akan segera berakhir setelah penggiat binatang memrotesnya. Sebagai gantinya cidomo akan digantikan dengan golf car, dan mungkin akan sedikit mengubah kekhasan Gili Trawangan. Gambar disamping adalah kondisi jalan di sekeliling Gili Trawangan, cukup sempit untuk berpapasan 2 cidomo. Karena tidak beraspal jalanan ini tampak seperti hanya berlapis tanah, terlihat lebih alami memang.
Kendati hanya sebuah pulau kecil, Gili Trawangan juga dijejali dengan hotel-hotel meskipun hanya sedikit hotel berbintang. Pondok wisata, guesthouse, hostel lebih dominan disini. Jadi bisa ditebak turis asing yang datang lebih banyak dari kelas menengah dan backpackers. Sebagian turis lebih memilih tinggal di Senggigi yang menawarkan hotel bintang dan mengunjungi Gili Trawangan pulang hari. Namun demikian pada saat musim liburan sangat sulit mencari tempat penginapan disini. Keterbatasan air bersih dan listrik menjadi kendala pengembangan Gili Trawangan. Begitu juga dengan ketersediaan lahan sehingga harga tanah disini sangat mahal dibanding pulau Lombok sendiri. Resort besar tidak leluasa dibangun di sini. Dan konon asinglah pemilik sebagian besar tempat menginap di Gili Trawangan.
Gili Trawangan sebenarnya lebih cocok untuk wisatawan yang meminati wisata air, cukup lengkap atraksi yang ditawarkan. Kalangan muda lebih pas melancong disini, namun bisa juga untuk keluarga. Anda bisa mengajak anak2 untuk melihat konservasi penyu di pulau ini disamping melihat keindahan taman laut.
bersambung….