Singapore Great Sale terbukti ampuh menjaring turis. Bagaimana dengan Jakarta Great Sale?

Kota Jakarta akan merayakan ulang tahunnya ke 483. Jakarta Great Sale-pun kembali digelar sebagai rangkaian ulang tahun Jakarta itu. Hajatan diskon sebulan penuh ini (18 Juni-18 Juli2010) akan diikuti oleh 67 mall di Jakarta dengan target transaksi 7,2 triliun rupiah. JGS 2010 dibuka meriah di beberapa mall dengan atraksi kembang api dalam cuaca Jakarta yang diguyur gerimis tipis. Di saat yang sama, negara tetangga Singapore juga sedang mengadakan hajatan serupa, Singapore Great Sale yang berlangsung dari 28 Mei 2010 hingga 25 Juli 2010. JGS sendiri hadir lebih belakangan dibandingkan Singapore Great Sale sudah puluhan tahun diadakan menjadikan SGS sangat populer bagi turis asing. Jika Singapore Great Sale mampu menjadi penarik bagi turis-turis asing (terutama dari Indonesia), akankah Jakarta Great Sales bisa membuat turis asing berduyun-duyun ke Jakarta?Kendati Jakarta memiliki pusat belanja lebih banyak dibandingkan Singapore, saya tidak cukup yakin hajatan JGS mendongkrak angka kunjungan turis asing mengunjungi Jakarta, setidaknya dalam satu tiga tahun ke depan. Kenapa?

  • Seperti dituturkan panitia penyelanggara, JGS lebih ditujukan untuk menahan penggila belanja agar tidak belanja ke luar negeri (SGS), jadi tidak diadakan khusus untuk menjaring turis masuk. Iklan-iklan JGS hanya beredar di dalam negeri, bahkan Jakarta dan sekitarnya. Ini berbeda dengan SGS yang membuat paket-paket wisata khusus untuk wisata belanja ini. Kecuali memasang iklan di Garuda inflight magazine, praktis tidak ada iklan yang menyasar calon turis asing. Akhir Mei lalu kota Surabaya baru merampungkan Surabaya Great Sale, dan meskipun memiliki skala lebih kecil namun panitia SGS mampu menggaet airline asing yang terbang ke Surabaya untuk promo bersama.
  • Waktu penyelanggaraan JGS yang berbarengan dengan SGS menjadikan JGS hanya sebuah alternatif, penggila belanja negara kawasan tentu akan lebih tertarik memburu barang diskon di Singapore dibanding Jakarta.
  • Pajak Penambahan Nilai (PPN) di Indonesia lebih besar dibandingkan yang berlaku di Singapore.
  • Tidak ada insentif khusus bagi pembelanja asing seperti yang diberlakukan di Singapore. Sebagaimana diketahui pajak (GST) dapat diminta kembali (refund) saat turis asing meninggalkan Singapore. Gabungan lebih kecilnya GST dan fasilitas refund membuat belanja di Singapore lebih memikat.
  • Pencitraan barang-barang di Singapore lebih baru juga menjadi penyebab tidak cukup mudah memengaruhi turis mebelanjakan uangnya banyak-banyak di Jakarta
  • Jakarta memiliki sangat banyak pusat belanja, bahkan hajatan JGS 2010 ini diikuti mall-mall besar dan mewah di Jakarta, tapi keberadaan pusat-pusat belanja itu saling berjauhan. Bandingkan dengan Orchard Road yang sepanjang jalannya dipenuhi toko-toko dan deretan mall-mall kendati hanya sedikit mall mewah sekelas Plaza Senayan atau Grand Indonesia. Transportasi kota Jakarta tidak sebagus Singapore dengan MRT-nya sehingga tersebarnya mall-mall itu membuat koneksitas antar mall tidak semudah di Singapore. Kemacetan yang hampir selalu terjadi sepanjang hari di jalanan Jakarta membuat turis enggan untuk pindah dari mall ke mall lain.
  • Kemasan JGS 2010 belum terintegrasi dan masih terkesan program diskon serempak. Bandingkan dengan Surabaya Great Sale (SGS) yang diselenggarakan di bulan Mei yang memiliki program bersama dari mall peserta, bahkan mampu menarik sponsor sehingga penyelanggaran SGS lebih padu.

Nah akhirnya gelaran Jakarta Great Sales ini hanya akan menarik penggila belanja domestik sehingga tidak akan cukup mampu menjaring turis sebagaimana Singapore Great Sales. Selamat ulang tahun kota Jakarta & Enjoy Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s