Setelah Air Asia berjaya pada rute dari dan ke Bandung, kini Garudapun mulai melirik kota ini. Terlalu sayang dilewatkan begitu saja potensi wisata Bandung, mungkin begitu yang ada di benak manajemen Garuda. Sebagaimana dilansir detik.com, rencananya Garuda akan membuka rute Bandung-Singapore mulai Mei 2009. Garuda akan menggunakan Boeing 737-300 untuk rute ini, dan memang hanya pesawat jenis ini maksimal yang bisa mendarat di bandara Husein Sastranegara.
Jauh sebelum Air Asia dan Garuda, sebenarnya rute ini juga pernah dilayani oleh Merpati Airline namun hanya bertahan seumur jagung. Kali ini Garuda harus beradu cepat sebab menurut kabar Silk Air & Malaysia Airline juga sedang mengincar membuka penerbangan ke Bandung. Silk Air akan membuka rute ke Bandung Mei 2009 (baca beritanya di News Flash). Untuk domestik, Garuda juga berencana terbang dari Bandung-Surabaya dan Bandung-Bali.
Selain jalur internasional yang banyak diminati, jalur domestik dari dan ke Bandung juga akan bertambah. Linus Airways juga akan segera membuka jalur Bandung-Semarang dan Bandung-Palembang dengan pesawat jet BAe 146-200 (akhirnya rencana Linus ini batal karena Linus berhenti operasi, baca di News Flash). Rute ini sebenarnya juga bukan rute baru, kedua rute inipun pernah diterbangi Merpati. Rute Merpati yang masih bertahan adalah Bandung-Surabaya-Bali dan Bandung-Batam. Sementara Sriwijaya juga telah mengisi slot Bandung-Surabaya.
Tentu saja pembukaan rute-rute baru menjadi kabar bagus bagi industri wisata di Bandung, khususnya perhotelan. Dengan tambahan 250 kursi (Air Asia dan Garuda) dari rute Bandung-Singapore ini setidaknya mampu menjawab kelebihan pasokan kamar hotel di Bandung. Tahun 2009 ini terdapat tambahan pasokan kamar dengan telah dibukanya Hotel Hilton Maret lalu, dan beberapa hotel baru lainnya sudah tidak sabar untuk segera menerima tamu. Pertanyaannya siapkan Bandung mendapat limpahan turis? Menurut saya Bandung masih perlu kerja keras untuk membuat turis-turis itu nyaman dan berlama-lama dan membelanjakan uangnya di Bandung.
- Daya dukung bandara Husein Sastranegara yang perlu perhatian lebih dulu. Jika Anda terbang dari dan ke Bandung, cobalah amati keadaan ruang kedatangan, berikut counter imigrasi dan kepabeanan. Sudah saatnya fasilitasnya ditambah dan diperbaiki. Untuk ruang tunggu keberangkatan menurut saya sudah cukup memadai. Fasilitas penanganan bagasi juga tergolong sederhana. Bandara ini memang sangat mungil, sehingga slot penerbangan yang tersedia juga terbatas. Diperlukan pengaturan lebih jeli jika ingin kenyamanan penumpang tidak terlalu terganggu.
- Fasilitas taxi bandara juga harus mendapat perhatian ekstra. Bagaimanapun juga bandara adalah pintu masuk turis dan dari sanalah kesan pertama itu dimulai. Kira-kira apa anggapan turis jika menumpang taxi bandara yang terkadang jok-nya berlubang dan tanpa AC. Area parkir dan drop zone area juga tergolong sempit.
- Pemkot Bandung juga mulai berbenah. Jangan sampai kemacetan, terutama akhir pekan, menjadikan turis terganggu kenyamanannya. Kecil tapi menurut saya penting, adalah menata pasar tumpah di sekitar Gasibu di hari minggu. Pasar tumpah ini jika dikelola dengan baik justru dapat menjadikan daya tarik. Kalau di Kuala Lumpur ada pasar seperti ini, namanya Petaling Street, yang menurut saya sih dagangannya tidak jauh beda dengan dengan dijual di Gasibu.
- Tidak dapat dipungkiri, Bandung tidak memiliki trotar yang memadai. Coba sesekali jalan kaki di sepanjang Jl Dago, trotoranya tidak seindah Jl. Dago. Atau coba tengok trotoar di Jalan Merdeka, sebagian trotoarnya malah sudah berubah fungsi.
- Promosi wisata harus lebih gencar lagi, sayangnya anggaran promosi wisata Bandung tahun 2009 hanya Rp. 800 juta dari perkiraan kebutuhan Rp. 5Milyar.
Semoga saja semua pihak terkait dalam industri wisata segera berbenah untuk memaksimalkan potensi yang ada. Keterbatasan fasilitas dijadikan tantangan. Dan biarlah turis-turis itu pulang dengan kesan Bandung yang cantik, secantik gadis-gadisnya.
Bandung dapat dijangkau dengan :
- Jalan darat :dari Jakarta melalui tol Cipularang, Puncak, Purwakarta, dari Cirebon, Jawa Tengah melalui jalan arteri, Jatim, Jogja via jalan arteri jalur selatan.
- Udara : dari Surabaya (Merpati dan Sriwijaya), dari Bali (Merpati via SUB), dari Semarang dan Palembang (Linus Airways segera hadir), dari Batam (Merpati), dari Kuala Lumpur (Air Asia), dari Singapura (Air Asia, Garuda(segera hadir), Silk Air (segera hadir)).
Baca juga :
- Bandung, berterima-kasihlah kepada Air Asia https://totosp.wordpress.com/2009/04/03/bandung-berterima-kasihlah-pada-air-asia/
- Obyek wisata di Bandung dan sekitarnya klik Halaman ‘Travelling’
Hahahahaha kagak jadi TUH Linus,mau rute RAMAI di BANDUNG nih gue kasih
1. PADANG
2. MEDAN
3. PALEMBANG -BATAM
4. PEKANBARU-BATAM
5. JOGJAKARTA-UJUNGPANDANG-KENDARI
6. SEMARANG-PANGKALANBUN
7. DENPASAR
PANGSA PASAR BAGUS DISITU,KALAU MAU LEBIH HEBAT JOHOR JUGA BAGUS,BANDAR SERI BEGAWAN BAGUS,KUCHING BAGUS SAMA BUKIT KINABALU DAN PENANG
bandung makin macet deh sabtu minggu. ayo pak dada, MRT-nya mana?
Horee… bakalan ikut seneng banget kalo ada rute sg-bdg..
Shopping semakin seruu… heuheuheu.
Semoga Linus terbang sesuai rencana, saya yakin bakal ramai sebab tidak ada airline lain menerbangi rute ini.
Jangan lupa bawa duit yang banyak, disamping Factory Outlet sekarang lagi marak Distro-distro baru.