Tag: Garuda Indonesia

Eco Basic untuk terbang super hemat dengan Garuda Indonesia

Eco Basic GarudaBaru kali ini saya lihat promo Garuda yang kreatif. Meskipun idenya tidak benar-benar original, tapi pantas diapresiasi. Namanya Eco Basic, sub-class baru tiket ekonomi Garuda dengan harga paling murah. Garuda menyebut harga tiket ini hanya sedikit di atas batas bawah. Tiket Eco Promo tersedia mulai 28 Mei 2018 di semua channel pembelian Garuda. Bersamaan dengan peluncuran Eco Basic ini, juga diperkenalkan hashtag #SekarangSemuaBisaNaikGaruda. Keduanya menegaskan bahwa terbang dengan Garuda itu bisa juga hemat. Pantas dicoba bukan? Lanjutkan membaca “Eco Basic untuk terbang super hemat dengan Garuda Indonesia”

Skytrax : Garuda kukuh sebagai 5-Star Full Service Airline, Citilink masuk 4-Star Low Cost Airline

Skytrax LogoLagi, Garuda Indonesia bertahan sebagai maskapai Bintang 5 Versi Skytrax. Sementara untuk kategori maskapai berbiaya rendah, Citilink menyodok sebagai maskapai Bintang 4. Garuda pertama kali mendapatkan rating Bintang 5 tahun 2014 lalu, sedangkan bagi Citilink ini adalah rating Bintang 4 Low Cost Carrier pertamanya. Diperkenalkan pada tahun 1999, Certified Airline Rating adalah sistem pemeringkatan internasional yang mengklasifikasikan maskapai penerbangan dengan kualitas produk garis depan dan standar layanan staf mereka. The Certified Airline Star Ratings diakui sebagai patokan global standar penerbangan, yang dikembangkan melalui pengalaman profesional selama bertahun-tahun dan pengetahuan spesialis Skytrax tentang industri penerbangan dunia. Lanjutkan membaca “Skytrax : Garuda kukuh sebagai 5-Star Full Service Airline, Citilink masuk 4-Star Low Cost Airline”

Banyuwangi yang makin menggoda airline untuk singgah

Banyuwangi Ethno Carnival (foto : Zimbio)
Banyuwangi Ethno Carnival (foto : Zimbio)

Memang ada airline terbang ke Banyuwangi? Pasti itu pesawat baling-baling. Eits.. itu dulu. Sekarang pesawat jet sudah bisa mendarat di Banyuwangi. Banyuwangi memang sedang naik daun. Januari lalu, Kota dengan slogan ‘The Sunrise of Java’ ini mendapat penghargaan tingat ASEAN untuk kategori kebersihan tujuan wisata. Banyak tempat-tempat menarik di sana, banyak festival diadakan sepanjang tahun. Tahun 2018 ini saja setidaknya ada 77 even wisata di daerah ini. Kawah Ijen dengan blue fire-nya, pantai Tanah Merah, Taman Nasional Alas Purwo & Baluran, Sadengan, Bangsring Undewater, Kebun kopi Gombengsari adalah sebagian suguhan menarik di sana. Karena itu, sekarang mulai banyak airline tertarik terbang ke sana. Lanjutkan membaca “Banyuwangi yang makin menggoda airline untuk singgah”

Menengok kadal purba di TN Komodo

Pulau Padar @TN Komodo
Pulau Padar @TN Komodo

Sudah lama ingin mengunjungi ke Taman Nasional (TN) Komodo di Flores Barat ini. Akhirnya kesampaian juga pada Februari 2017 lalu, dipicu dengan adanya penerbangan langsung Garuda Indonesia Jakarta-Labuan Bajo. TN Komodo memang sedang hits di kalangan pelancong setelah ditetapkan sebagai tujuan wisata utama Indonesia. Taman Nasional ini terletak di Kepulauan Sunda Kecil yakni di perbatasan antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Merupakan wilayah Kabupaten Flores Barat, taman Nasional ini mencakup tiga pulau besar Komodo, Padar dan Rinca, serta 26 pulau lebih kecil lainnya. Secara keseluruhan TN Komodo memiliki luas 1.733 km2 dan 603 km2 di antaranya berupa daratan. TN Komodo didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi komodo, kadal purba terbesar di dunia, namun makin dikenal sejak dimasukkan TN Komodo ini sebagai UNESCO World Heritage Site pada tahun 1991. Puncaknya adalah saat TN Komodo terpilih sebagai salah satu New7Wonders of Nature. Ini karena disamping sebagai habitat Komodo, perairan di sekitar Pulau Komodo juga mengandung keanekaragaman hayati laut yang kaya. Pulau Komodo juga merupakan bagian dari Coral Triangle, yang berisi beberapa keanekaragaman hayati laut terkaya di bumi. Lanjutkan membaca “Menengok kadal purba di TN Komodo”

Usia pesawat airline Indonesia makin muda. Batik Air & Mandala Tiger Air juaranya

Batik MandalaKepadatan bandara Soekarno-Hatta (SHIA) menjadi topik berita akhir-akhir ini. Antrian panjang sebelum lepas landas dan mendarat dirasakan sudah sangat mengganggu keselamatan dan kenyamanan. Bukan hanya penumpang awam yang mengeluhkan, tapi tamu-tamu negara, bahkan perusahaan penerbangan. SHIA yang memiliki 2 landasan pacu, dan sudah tak mampu menerima lonjakan pegersakan pesawat. Penambahan landasan pacu ketiga terhadang pembebasan lahan. Alhasil, sebagai solusi antara, bandara Halim Perdanakusuma akan diaktifkan lagi sebagai bandara komersial dan mengalihkan 5% trafik penerbangan ke Halim. Ijin penambahan rute dari SHIA dibekukan sementara. Peralatan navigasi akan segera diupgrade untuk meningkatkan kapasitas. Penerbangan malam sedang digagas untuk menyebar kepadatan bandara.

Di sisi lain, kepadatan bandara ini merupakan konsekuensi dari hukum pasar. Jumlah penumpang terus meningkat, yang direspon dengan penambahan rute penerbangan dari SHIA. Meskipun tahun lalu Batavia Air tutup operasi, tapi airline lainnya terus melakukan ekpansi bisnis untuk menangkap tingginya permintaan. Airline-airline itu terus menambah jumlah pesawat-nya sehingga makin banyak jumlah rute yang diterbangi dari dan ke SHIA. Penambahan pesawat-pesawat itu sebagian besar adalah pesawat baru. Berita bagusnya adalah usia pesawat rata-rata airline Indonesia makin muda. Lanjutkan membaca “Usia pesawat airline Indonesia makin muda. Batik Air & Mandala Tiger Air juaranya”