
Saat memasuki kota ini di minggu ketiga November 2012, rakyat Cambodia masih dalam suasana duka atas wafatnya mantan Raja Cambodia Norodom Sihanouk di Beijing Oktober lalu. Ini adalah kedatangan pertama saya ke Phnom Penh, sehingga begitu check-in hotel saya tak sabar untuk segera keluar jalan-jalan. Saya memilih hotel sangat dekat dengan Royal Palace, hanya sepelemparan tumbak. Di bawah guyuran gerimis sayapun segera berjalan kaki menuju ke Royal Palace. Foto besar mendiang Raja Sihanouk dipajang di bagian depan Royal Palace. Masih dibawah guyuran hujan tampak beberapa orang lokal antri untuk mendoakan sang Raja dari bagian depan istana. Mereka membawa bunga dan perlengkapan doa lainnya dan antri di bawah penjagaan staf keamanan. Royal Palace masih ditutup untuk umum kala itu. Jadi saya hanya bisa melihat dan ambil gambar dari alon-alon kota yang berada persis di depan istana. Royal Palace sendiri tampak indah di malam hari dengan lampu-lampu yang dipasang di sekujur istana. Tak jauh di Royal Palace juga terdapat Silver Pagoda sama-sama dihiasi lampu. Lanjutkan membaca “Phnom Penh : Dari puing sejarah Khmer Merah hingga desakan gaya hidup modern”