Tag: Batavia Air

Batavia Air Tumbang! Satu lagi airline Indonesia bangkrut

Batavia Air A319‘Batavia Air Pailit, berhenti operasi Operasi Mulai Malam ini (31 Jan 2013) Pukul 00.00’, begitulah judul berita di detik.com. Kabar yang sebenarnya tidak terlalu mengejutkan karena sebelumnya Batavia Air digugat pailit oleh kreditornya, International Lease Finance Corporation (IFLC). Gugatan pailit ini disebabkan gagal bayar atas pesawat yang disewa Batavia Air dari IFLC. Total jendral Batavia berhutang 4,68 juta dollar Amerika yang jatuh tempo Desember 2012 lalu. Kendati pihak penggugat membatalkan gugatannya sebelum persidangan dimulai, persidangan niaga tetap berlangsung dan akhirnya Batavia Air dinyatakan pailit. Tahun 2012, Batavia Air juga sempat menjadi headline berita saat akan diakuisisi oleh Air Asia. dan Air Asia pun akhirnya membatalkan aksi akuisisi tersebut. Bangkrutnya Batavia Air menjadi anti-klimaks kiprahnya di langit Indonesia. Menurut catatan di airfleet.net, jelang kebangkrutannya Batavia mengoperasikan 34 pesawat yang terdiri 26 Boeing 737 Classic, 5 airbus 320, 1 Airbus 321, 2 Airbus 330. Transaksi sewa 2 Airbus 330 inilah yang menyeret Batavia hingga bangkrut. Airline dengan kode penerbangan Y6 ini menerbangi berbagai kota domestik dan beberapa kota di luar negeri. Kebangkrutan Batavia Air ini menjadi ironi di saat agresifnya beberapa airline Indonesia lainnya seperti Lion Air, Garuda dan Citilink. Lanjutkan membaca “Batavia Air Tumbang! Satu lagi airline Indonesia bangkrut”

Yuk… Rame-rame terbang ke Bandung

Dulu di awal-awal saya tinggal di Bandung, airline yang terbang dari dan ke Bandung bisa dihitung jari. Hanya ada Merpati & Bouraq. kemudian muncul Pelita Air, Citilink dan Sriwijaya Air. Dari keempatnya itu Bouraq Airlines menutup penerbangannya, di susul Pelita Air dan Citilink. Hingga tinggallah Merpati yang tetap setia. Sepinya penerbangan di Husein Sastranegara ini bertahan lama hingga akhirnya AirAsia mulai melirik kemolekan Bandung dengan membuka rute Bandung Kuala Lumpur. Rute Bandung Kuala Lumpur dapat disebut sebagai tonggak bersejarah mulai meriahnya penerbangan dari dan ke Bandung. Sesudah rute bersejarah itu, makin banyak rute-rute lain yang dibuka di Bandung, termasuk rute Air Asia yang terus berkembang dari kota ini. Bandung sendiri sejatinya bukan menjadi jaminan peruntungan untuk airline lain yang mencoba masuk ke Bandung. Beberapa airline harus menutup layanannya ke Bandung seperti Deraya, Malaysia Air, Firefly, Pelangi Air.

Gairah pembukaan rute ke Bandung pernah tersendat cukup lama karena proses overlay landasan bandara Husein Sastranegara yang berlarut-larut. Airline menunggu bandara agar siap diterbangi dengan pesawat sekelas Airbus 320. Sebelum overlay rampung bandara ini hanya bisa didarati pesawat maksimal Boeing 737-300 saja. Overlaypun rampung, dan setelahnya seakan lepas dari tali pacu airline-airline kompak beramai-ramai menjadikan Bandung sebagai destinasi penting layanannya. Rampungnya proses overlay ini menjadi tonggak kedua ramainya penerbangan seperti sekarang ini. Lanjutkan membaca “Yuk… Rame-rame terbang ke Bandung”

Tidak seru! Terbang rombongan tapi duduk berpencar-pencar

Ada pemandangan menarik dan menyebalkan pada beberapa penerbangan terakhir saya. Pasalnya penumpang ribut tukar-menukar tempat duduknya. Antrian di lorong pesawatpun jadi panjang dan proses pra penerbangan jadi terhambat. Beberapa penumpang mondar-mandir depan belakang. Akibatnya adalah pesawat terlambat berangkat. Ternyata penyebab kejadian itu adalah rombongan penumpang mendapatkan tempat duduk berpencar dan berusaha negosiasi dengan penumpang lain untuk tukar tempat duduk. Ulah penumpang seperti ini bukan saja mengganggu kenyamanan penumpang lain tetapi juga membuat penerbangan terlambat dari jadwal. Nah jika Anda terbang berombongan dan menginginkan tempat duduk berdekatan, lakukan saja tips di bawah agar Anda tidak dipelototi penumpang lain (free photo by fotosearch.com). Lanjutkan membaca “Tidak seru! Terbang rombongan tapi duduk berpencar-pencar”

Kehabisan tiket KA untuk mudik? Cobalah pakai pesawat, gak jauh beda lho

Tiket kereta api untuk mudik H-5 yang mulai dijual tanggal 16 Juli 2011 dikabarkan sudah habis pada hari pertama penjualan. Luar biasa memang. Harga tiket eksekutif untuk lebaran mengalami kenaikan hampir 2x lipat dibandingkan hari-hari sepi. Tiket Argo Anggrek New Image dibandrol 650.000 sekali jalanpun dan itupun laris manis. Setali tiga uang untuk beberapa rute KA favorit ke Jawa Tengah dan Timur lainnya. Bagi yang belum kebagian tiket kereta api boleh berharap dengan kereta tambahan di minggu terakhir ramadhan. Alternatif lain adalah dengan menggunakan moda transportasi udara. Penelusuran pada rute Jakarta-Surabaya per 19 Juli 2011 pukul 21.00 WIB untuk keberangkatan 25 Agustus 2011 didapati masih cukup banyak tiket pesawat tersedia. Dan harganya juga tidak terlalu jauh. Ini hasil penelusurannya : Lanjutkan membaca “Kehabisan tiket KA untuk mudik? Cobalah pakai pesawat, gak jauh beda lho”

Tiket lebaran sudah nyaris ludes. Tapi tak perlu panik

Hari Raya Idul Fitri memang masih lama, 6 minggu lagi, bahkan bulan Ramadhan-pun belum tiba. Tapi, tiket pesawat H-7 ke berbagai tujuan favorit sudah nyaris ludes. Diperkirakan akan terjadi kenaikan permintaan antara 60% hingga 80% dibandingkan lebaran tahun lalu. Ketersediaan tiket yang menipis ini bukan hanya pada rute-rute domestik tetapi juga ke beberapa rute international favorit. Kabarnya, per 6 minggu jelang lebaran tiket Singapore Airline Jakarta-Singapore sudah habis mulai H-7. Memang, sejak diberlakukan libur bersama, perjalanan saat lebaran bukan hanya dilakukan oleh warga muslim tetapi juga dilakukan non-muslim untuk perjalanan pengisi libur panjang lebaran. Pembukuan tiket mendekati penuh untuk rute klasik mudik seperi ke Surabaya, Medan, Padang, Makassar. Rute liburan domestik ke Bali, Jogja, Lombok menjadi favorit untuk liburan. Singapore, Hongkong, Eropa Barat, Amerika juga sudah mencatat pembukuan pemesanan tinggi. Lanjutkan membaca “Tiket lebaran sudah nyaris ludes. Tapi tak perlu panik”