Masih inget film ‘Eiffel, i’m in love‘. Itu, film yang mengambil setting di menara Eiffel Paris. Inilah menara yang menjadi ikon kota Paris, dan sangat ramai dikunjungi turis. Pengunjung bisa naik ke menara hingga lantai 2 dengan lift kuno. Dari lantai 2 ini kita bisa melihat pemandangan kota Paris dari 4 penjuru. Menara ini akan sangat indah jika dilihat dari kejauhan apalagi jika pada malam hari, karena Eiffel penuh dengan taburan lampu. Jadi belum ke Paris kalau belum mengunjungi tempat ini.
Kalau bangunan yang ini namanya Arc de triomphe de l’Étoile atau biasa dikenal sebagai Arc de Triomphe adalah monumen di Paris yang berdiri di tengah Place de l’Étoile (ribet banget nyebutnya), dan tepat berada di ujung barat Champs-Élysées. Champs-Elysees sendiri adalah boulevard besar penuh dengan butik-butik mewah. Sebagai pusat mode, butik-butik dengan merek-merek mahal yang beberapa diantaranya juga membuka gerai di Indonesia mengisi hampir sepanjang jalan ini. Disela-sela butik terdapat cafe-cafe yang aroma kopinya bikin pengin mampir. Mungkin kalau di Singapura jalan ini mirip Orchard Road, cuma lebih lebar, pedestriannya saja kira-kira 8 meter, toko-tokonya lebih wah. Suasana yang terbentuk memang beda banget, mungkin karena kebanyakan yang lewat bule (iya lah, di Paris). Dan yang paling saya sukan adalah deretan pohon mapple di sepanjang trotoarnya.
Salah satu dari 7 keajaiban dunia. Menurut informasi sih sebenarnya menara ini miring karena kesalahan konstruksi. Tapi ini semua cukup untuk membuat turis berdatangan. Bangunan ini berada dalam kompleks gereja. Untuk mencapai lokasi ini kendaraan tidak boleh langsung menuju ke lokasi menara. Kendaraan hanya sampai lokasi parkir, dan disediakan shuttle minibus antara lokasi parkir dan menara Pisa. Kalo jalan-jalan ke Italia, menara Pisa wajib dikunjungi. Menjelajahi Italia juga cukup mudah karena tersambung dengan jalan raya yang mulus. Oh ya, gaya foto ini banyak dilakukan oleh turis dari berbagai negara.
Venice, kota di atas air, begitu biasa disebut tentang kota ini. Untuk mencapainya, dari pelabuhan Troncheto naik Taxi Water, seperti speed boat besar, menuju pulau terbesar Murano Island. Yang bisa dilihat disini adalah Doge’s Palace, Bridge of Sigh (jangan ngebayaning ini jembatan seperti Suramadu, cuma pendek dan buat saya tidak tampak seperti jembatan. Nilai sejarah yang membuat jembatan ini terkenal. Yang bisa dinikmati lainnya adalah St Marco Square (tempat foto diambil). Oh ya Anda juga bisa keliling kota ini dengan Gondola (sampan kecil) melewati kanal-kanal di sela-sela bangunan.
Berada di ketinggian Mount Tittlis, Swiss, tempat salju abadi. Untuk mencapainya digunakan cable car. Pemandangannya sangat indah. Menikmati satu cup kopi dalam kedinginan, meskipun di siang bolong terasa begitu nikmat. Mt Tittlis sangat populer bagi turis Asia, dan tetap indah di semua musim.
Masih di Swiss. Ini adalah pemandangan sebuah restoran di tepi danau Vitznau. Vitznau sendiri adalah danau yang tenang, berada di ketinggian. Untuk mencapainya dapat menggunakan kereta yang meliuk-liuk diantara bebukitan. Uniknya adalah rel kereta yang dilengapi dengan gerigi untuk menahan kereta saat mendaki. Foto diambil saat senja yang dingin. Tenang dan damai.
Yang saya suka dari Netherland adalah suasana pedesaannya, hijau dan tenang. Meskipun kebanyakan mereka petani dan perternak tapi standar hidupnya cukup tinggi. Mengelola ladang dan ternak sapi, yang akan diambil susu dan sebagian untuk membuat keju. Jangan dibayangkan seperti petani kita, mereka sudah terbiasa dengan pertanian yang termekanikasi, pakai mesin, traktor, dll. Di pedesaan juga masih banyak terlihat rumah-rumah dengan arsitektur Belanda kuno (lihat latar belakang foto). Untuk kota Amsterdam banyak yang bisa dilihat, terutama kanal-kanal kota. Anda bisa ikut Canal Cruise, yakni pelayaran melalui kanal-kanal itu. Bangunan mirip-mirip ruko 3 lantai dengan dominasi warna merah bata dan atap segitiga sangat dominan disini (mirip dengan kompleks ruko di Citraland Surabaya). Red Light District berada di sekitar Damrak dan berdekatan dengan museum lilin Madame Tassaud dan sangat dekat dengan Central Station. Oh ya, sebelum kebetulan mendarat di bandara Schiphol dan pada cuaca cerah, Anda akan mendapatkan pemandangan kebun bunga yang sangat indah. Untuk makanan tidak perlu kuatir, restoran Indonesia sangat banyak dijumpai di Amsterdam. Maka jangan heran lihat wajah-wajah Indonesia yang menetap lama di sana, sebagian berasal dari Indonesia langsung dan sebagian lagi pindahan dari Suriname.
Opera House Sydney Australia, salah satu ikon kota Sydney. Bangunan dengan fungsi utama sebagai gedung pertunjukan ini sangat ramai dikunjungi turis. Daerah ini sangat mudah dijangkau. Bus Hop on Hop Off (bus wisata yang keliling kota dengan tarif flat harian) juga melintas Opera House ini. Jadi, belum lengkap ke Sydney jika belum mengunjungi tempat ini.
Disamping Opera House, jembatan ini juga menjadi ikon Sydney. Sydney Bridge dan Opera House memang berdekatan, sehingga jembatan terlihat jelas dari Opera House. Ada atraksi panjat jembatan buat yang mau menguji adrenalin.
Sangat dekat dengan jembatan ini ada The Rock, yaitu Sunday Market, yang tentu saja hanya buka tiap minggu. Sebenarnya adalah jalan yang ditutup sementara untuk pasar kaget, banyak dijual cindera mata. Banyak juga turis yang mengunjungi tempat ini.
Kalau Bali memiliki pantai Kuta, Sidney punya Bondi Beach. Garis pantainya tidak sepanjang Kuta, tetapi cukup terawat. Pantai ini sangat populer, terutama jika musim panas tiba. Ya karena musim panas, tentu lebih banyak yang bisa dilihat. Pantai ini agak jauh dari pusat kota Sidney. Bondi Beach termasuk sedikit pantai indah yang ada di sekitaran Sidney. Jadi tidak heran jika turis dari Sidney banyak yang datang ke Bali untuk menikmati lebih banyak pantai-pantai indah.
Bagi penggemar film-film Holywood, jembatan disamping mungkin tidak terlalu asing. Golden Gate, sangat populer dan seperti menjadi satu kesatuan dengan kota San Fransisco. Kota ini terletak di pantai barat Amerika, negara bagian California. Di negara bagian ini juga berada Los Angeles dan San Jose. Disamping Golden Gate, turis-turis juga bisa berwisata mengeleligi pulau penjara Alcatraz yang sangat terkenal itu dengan kapal wisata.
Banyak tempat yang bisa dinikmati di San Fransisco, Union Square, Market Street, Fisherman’s Wharf. Kedai kopi juga jempol, karenannya selepas dari San Fransisco inipun kegemaran minum kopi saya makin menjadi. Turis biasanya juga menyempatkan untuk naik trem lama, yang beroperasi keliling kota dan khusus buat turis. Oh ya, sistem transportasi sangat bagus. Bisa naik kereta bawah tanah BART yang tersambung ke mainland, masih ada trem juga. Ikut paket tour Alcatras
China, negara dengan penduduk terbanyak di dunia, menawarkan obyek wisata yang sangat layak untuk dikunjungi. Ada Great Wall tembok besar yang juga menjadi salah satu keajaiban dunia. Kalau ke China, mengunjugi Great Wall seperti menjadi kewajiban. Foto disamping berlatar belakang Lapangan Tian’Anmen yang sangat terkenal saat pemerintah China membantai ribuan demonstran.
Anda juga bisa mengunjungi Forbidden City yang pernah dijadikan lokasi syuting film-film kungfu. Ada Summer palace, Ming Tomb (makam raja-raja di bawah tanah). Atraksi akrobat juga bisa ditonton hingga malam hari. Untuk makanan, bisa mencoba Pecking Duck, meskipun sama-sama dari bebek rasanya beda dengan Bebek Goreng Suroboyo. Khusus buat muslim, agak sedikit problem dengan makanan, jangan segan untuk bertanya.
Sesuai dengan jumlah penduduknya, banyak bangunan di China yang ukurannya super jumbo. Salah satu contohnya adalah Great Wall itu sendiri. Kalau Anda tinggal di hotel biasanya tempat sarapannya juga sebesar ball room. Btw, kalau ke China dan akan berbelanja jangan lupa untuk nawar habis-habisan. Souvenir shop bisa ditawar, Dept Store juga, yang gak bisa sepertinya hanya di Mc Donald dan supermarket. Bagi yang tidak bisa bahasa China dan akan bebergian dengan taxi saya sarankan untuk minta dituliskan oleh pegawai hotel atau orang lokal tujuan dengan menggunakan huruf China.
Malaysia, truly Asia. Begitulah tagline wisata Malaysia. Malaysia bagi saya tidak banyak bedanya dengan Indonesia. Orang-oranya, makanan, bahkan bahasa yang digunakan mirip-mirip juga. Apalagi belakangan lagu-lagu Indonesia sangat populer di Malaysia, sehingga beberapa kosa kata bahasa Indonesia banyak digunakan oleh orang-orang muda di sana. Obyek wisata di Malaysia lumayan beragam. Untuk semenanjung, selain KL dengan Petronas Tower, bisa juga melancong ke Genting (pusat perjudian), ke Putra Jaya (ibu kota baru Malaysia). Kawasan turis di KL biasanya terkonsentrasi di Jl. Bukit Bintang. Banyak hotel, mall, tempat hiburan di daerah ini. Transportasi kota di KL juga sudah bagus, disamping kereta (LRT) juga ada monorail yang diantaranya melewati ujung Jl Bukit Bintang. Untuk kawasan di luar KL, Penang juga layak untuk dikunjungi. Pulau ini sangat populer sebagai tempat berobat orang-orang Indonesia terutama yang berasal dari Medan dan sekitarnya. Untuk mencapai Penang, bisa melalui jalan darat (bus) dari Terminal Pudu Raya atau dengan pesawat dari KLIA (Kuala Lumpur International Airport) atau LCCT (Terminal khusus untuk AirAsia). Penang juga bisa dijangkau langsung dari Medan (pesawat dan ferry), atau langsung dari Jakarta.
Bagi yang meminati wisata heritage, coba datang ke Malaka. Kota ini dapat ditempuh hanya 2 jam jalan darat baik dari KL maupun Singapore. Terdapat banyak peninggalan Portugis disini, termasuk Gereja Christ. Masih ada kanal-kanal diantara pemukiman etnis Tionghoa. Malaka terawat dengan baik meskipun tidak terlalu besar kotanya. Untuk makanan tidak perlu kuatir karena cocok dengan lidah melayu. Wisata ke Melaka juga tak perlu menguras duit, semuanya lebih murah dibandingkan Kuala Lumpur, apalagi Singapura. Laksamana Cheng Ho juga menyisakan jejak peninggalannya di kota ini. Jadi jika bosan dengan Kuala Lumpur, Melaka dapat sebagai alternatif, setidaknya jadi tempat transit sebelum menuju Kuala Lumpur dari Singapura.
Pergi ke Bangkok setelah Thailand diguncang demo tadinya sempat kuatir juga. Tapi saya yakin demo Thailand tidak berkepanjangan dan berujung kerusuhan. Benar juga, saat saya mendarat di Suvarnabhumi International Airport sama sekali tidak terlihat tanda-tanda bekas kerusuhan. Padahal bandara utama Thailand itu pernah diduduki demonstran yang memaksa airport ditutup. Suvarnabhumi memang terlihat wah…. Besar, kokoh, modern dan lengkap fasilitasnya. Saya sengaja agak lama di airport ini sekalian eksplorasi, tidak membuat penumpang bosan. Bahkan toko duty free shopnya bederet-deret lebih setengah kilo meter.
Ke Bangkok kali ini saya niatin untuk ikut cruise di Chao Phraya River. Ini mungkin terpengaruh perjalanan menyusuri sungai Mahakam dan Kapuas. Chao Phraya sendiri sebenarnya tidak terlalu istimewa, selebar Mahakam atau Kapuas. Airnyapun juga gak jernih, malah coklat, dan sesekali ditumbuhi enceng gondok. Tapi Thailand mengemas sungai itu dengan memaksimalkan potensi wisata di sepanjang Chao Phraya seperti Wat Arun Temple (gambar disamping)
Cruise sepanjang Chao Phraya dikemas dalam berbagai harga. Yang termahal adalah dengan model kapal pesiar ditambah dengan makan malam dan hiburan. Yang lebih sederhana menggunakan kapal biasa, tapi tetap bisa dinikmati. Bangkok menyediakan 15 pier (dermaga) yang bisa disinggahi diawali di sisi selatan (Taksin Bridge) ke sisi utara Thewet Pier. Cruisenya sendiri tidak selalu dari arah yang sama.
Foto disamping ini diambil di Wat Arun Temple yang berada ditepi Chao Phraya juga. Kuil ini berbeda dengan kuil-kuil yang ada di Thailand. Arsiteknya lebih mirip seperti kuil-kuil di Cambodia (Angkor Wat). Uniknya, ornament di dinding kuil ini terbuat dari pecahan-pecahan keramik kuno dan disusun dengan motif-motif menarik. Pengunjung bisa naik hingga ke lantai tiga dengan anak tangga yang curam. Latar belakang tampak Chao Phraya River. Selain ke Grand Palace, Wat Arun sangat layak untuk dikunjungi. Sementara pasar terapung (floating Market) mirip-mirip yang ada di Banjarmasin, hanya lebih ramai.
Luangkan waktu cukup sebelum meninggalkan Suvarnabhumi Airport, banyak tempat belanja bebas bea yang terbentang sekitar 500 meter. Banyak tempat makan di airport ini dengan harga tidak terlalu mahal untuk ukuran makanan di bandara internasional. Cerita-cerita lain tentang Bangkok bisa juga dibaca di artikel.
27-30 Nov 2009, Ho Chi Minh City
Liburan ke Vietnam kali ini direncanakan 3 bulan sebelumnya. Diniatkan jalan-jalan sebagai backpacker. Semua saya urus sendiri, mulai dari membeli tiket, memilih hotel, dan merancang acara tour selama di Ho Chi Minh City. Ini menjadi keasyikan tersendiri.
Pesawat yang saya tumpangi terlambat berangkat sehingga sampai di HCMC sudah cukup malam, tapi masih sesampai di hotel masih sempat jalan-jalan ke Ben Thanh Market sambil mencari makan.
Hari pertama saya isi dengan menelusuri kota dan mengunjungi tempat-tempat utama atraksi turis seperti War Museum, Reunification Palace, HCMC Museum, Taman kota, Phuoc Hai Tu Temple dan tempat-tempat menarik lainnya. Tidak membeli paket tour untuk mengunjungi tempat-tempat tadi, tapi saya memilih menggunakan Cyclo, kendaraan tanpa mesin seperti becak untuk satu orang penumpang. Sorenya saya lanjutkan dengan jalan kaki ke beberapa tempat, diantaranya ke Saigon Center.
Hari kedua saya isi dengan paket tour ke Mekong Delta seharian. Saya membeli paket ini seharga 11 dollar termasuk makan siang dan semua tiket masuk. Perjalanan ke My Tho awalnya tidak cukup menarik karena kondisi jalan yang padat. Tapi begitu sampai di Boat Station barulan keunikan saya rasakan. Paket ini sebenarnya sangat mirip dengan Chao Phraya River Bangkok yang pernah saya ikuti Mei lalu, namun Mekong Delta lebih menarik. Kemasan tour juga lebih variatif.
Hari ketiga saya mengunjungi Cu Chi Tunnels untuk melihat lebih dekat bekas-bekas perang Vietnam. Pengalaman menarik didapat disini yakni saat memasuki terowongan bawah tanah, tempat Vietkong hidup dan berjuang saat perang dulu. Paket seharga 8 dollar ini cukup murah dibandingkan atraksi yang ditawarkan.
12-25 Desember 2009, London UK
Ini adalah kunjungan pertama saya ke Inggris. Bertepatan dengan winter, dan berharap ketemu salju di sana. Sebelumnya agak ragu juga terkait pengajuan visa kunjungan yang agak sulit. Ternyata saya hanya perlu 2 hari untuk menunggu kepastian visa disetujui. Saya pilih terbang dengan Emirates dengan pertimbangan transit berada di tengah2 perjalanan. Jakarta Dubai dan dilanjutkan Dubai London Heathrow setelah transit 3 jam di Dubai. Mungkin karena lagi high season baik dari Jakarta maupun Dubai semua kursi pesawat hampir terisi penuh.
Begitu mendarat di London dan sampai di penginapan, saya tidak menyia-nyiakan waktu. langsung jalan-jalan dengan tujuan pertama London Eye dan Big Ben. Kebetulan kedua tempat ini berdekatan dan dapat dijangkau dengan kereta bawah tanah.
Seperti kebiasaan, saya selalu mencoba menggunakan angkutan umum seperti bus atau MRT. Konon jaringan kereta di London ini adalah yang tertua, terumit dan terbaik di dunia. Bener juga, jalur kereta terdiri dari 11 yang sambung menyambung satu dan lainnya. Tidak semua jalur ada di bawah tanah, di tengah kota (distrik 1 & 2) hampir semua di bawah tetapi kereta akan naik di atas tanah saat berada di pinggiran kota. Mudah dan menyenangkan menikmati kereta, yang mereka sebut Tube yang karena bentuk terowongannya bentuknya mirip seperti tabung. Karena usiannya, beberapa stasiun tampak sangat rumit dan bertingkat-tingkat. Tak jarang dijumpai untuk pindah platform (jalur) harus berjalan cukup jauh tanpa lift.
Oh ya, saat saya datang bertepatan dengan musim dingin (winter), dan salju turun cukup lebat. Ini menjadi pengalaman luar biasa, karena baru kali ini bisa melihat langsung salju turun. Karena musim dingin, siangnya sangat pendek sementara malam sangat panjang. Namun ini tak memengaruhi aktifitas jalan-jalan selama di sana, meskipun sedikit ribet karena harus menggunakan pakaian berlapis-lapis untuk menahan dingin.
28 Okt-20 November 2010, Mekkah-Madinah-Jeddah Arab Saudi
Alhamdulillah, diberikan kesempatan datang ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. Ini kesempatan pertama menunaikan rukun Islam kelima itu, dan sangat bersyukur atas kesempatan mahal ini. Tergabung dalam rombongan haji khusus dari biro Haji dari Bandung, saya sengaja ambil paket yang agak panjang agar bisa berlama-lama di sana. Dengan dibimbing Ustad Wijayanto, ini menjadi pengalaman spiritual luar biasa dalam hidup saya. Semoga diberi kesempatan untuk kembali lagi.
12-17 November 2011, Beijing China
Sebenarnya ini adalah kunjungan kedua saya ke Beijing. Dalam kunjungan pertama saya pergi dengan rombongan dan menggunakan jasa travel. Kunjungan kali ini diurus sendiri mulai dari pesen tiket, hotel, dan tur yang akan diambil. Dan ternyata lebih menyenangkan dan menyisakan banyak kenangan. Saya menunpang Cathay Pacific dari Jakarta disambung dengan Dragon Air untuk sampai ke Beijing. Penerbangan yang luar biasa layanannya. Kesan pertama mendarat sudah membuat saya terkesan dengan Bandara Beijing, yang merupakan bandara tersibuk di Asia. Bandaranya sangat besar, namun tidak terlihat semrawut. Layanan imigrasi juga cukup cepat dibandingkan dengan kunjungan pertama dulu, yang masih mendarat di bandara lama. Setelah melalui pemeriksaan imigrasi penumpang, termasuk saya, harus memakai kereta bandara untuk sampai tempat pengambilan bagasi. Keretanya bangus dan tidak padat penumpang. Tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan koper saya. Saya tinggal di Chaoyang District, yakni distrik baru tempat berlangsungnya Olimpiade Beijing. Untuk mencapai hotel saya menumpang taxi dengan berbekal tulisan nama hotel yang saya ambil dari konfirmasi reservasi hotel, ya ini karena penumpang taxi tidak mengerti bahasa Inggris.
Beijing sedang mulai musim dingin saat itu, memang tidak sampai turun salju tapi tetap saja dingin bagi saya. Sarung tangan, penutup kepala, baju tebal menjadi menu wajib sehari-sehari. Meskipun pernah mengunjungi beberapa tempat saat kunjungan pertama, saya tetap saja memesan tour lokal untuk mengunjungi Great Wall, Forbidden City, Temple of Heaven, Summer Palace, Ming Tombs. Tiananmen Square juga tidak luput dari kunjungan kali ini. Menariknya adalah karena menggunakan city tour saya berkesempatan bertemu dengan peserta tour dari berbagai negara. Tempat menarik lain adalah stadion tempat berlangsungnya Olimpiade (Bird Nest) dan kolam renang dengan arsitek yang fantastis (Cube Ice). Oh ya saya beruntung mendapatkan restoran China halal dengan makanan sangat enak, bahkan 3 malam berturut-turut saya bersantap di restoran ini. Cerita lain bisa dibaca di artikel blog.
18-20 November 2011, Hong Kong
Selalu menarik bisa datang ke Hongkong. Meskipun kali ini bukan kunjungan pertama, Hong Kong tetap saja menarik bagi saya. Sebenarnya tak terlalu banyak yang merasa wajib dikunjungi, tapi selalu saja ada yang menarik. Causeway Bay, Wanchai, dan banyak lagi. Wisata belanja lebih kental selama di Hong Kong. Alasan lain adalah Hong Kong menawarakan sarana yang sangat mudah buat turis. Dari bandara sudah tersambung dengan kereta yang sangat bangus, begitu juga dengan tempat-tempat lain seantero Hongkong. Jika tidak ingin menggunakan kereta masih bisa memakai bus atau trem, semuanya cukup dengan satu kartu saja.
Satu hal yang sedikit mengganggu adalah mahalnya tarif hotel di Hong Kong, bahkan menurut saya masih lebih mahal dibandingkan Singapore. Untuk harga makanan tak terlalu mahal. Yang menarik lagi, saya sempat potong rambut di sana, dengan bahasa sedikit tarsan tentunya. Hasilnya…. belum bisa mengalahkan guntingan langganan saya di Indonesia. Oh ya di Hong Kong itu banyak orang Indonesia baik turis maupun pekerja-pekerja Indonesia.
6 – 13 Mei 2012, Baltimore & Washington DC Amerika Serikat
Inilah kunjungan kedua ke Amerika Serikat. Bedanya kalau kunjungan pertama ke pantai barat yakni San Fransico, Las Vegas, kali ini ke pantai timur. Penerbangannya sangat lama dan ini rekor penerbangan terlama saya. Saya menumpang menumpang Qatar Airways dengan transit di Doha. Jakarta Doha selama 9 jam disambung Doha Washington selama 13,5 jam, total jadinya 22,5 jam, lumayan. Saya mendarat di Dulles International Airport dan melanjutkan perjalanan darat ke Baltimore, negara bagian Maryland. Perjalanan melalui interstate cukup lancar, beda sekali dengan tol Jakarta-bandung yang sangat padat. Saya merayakan ulang tahun di perjalanan ini, dan mendapatkan ucapan selamat dari sopir mobil yang sudah disewa online dari Jakarta. Saya menghabiskan beberapa hari di Baltimore, kota pelabuhan yang cantik.
Selepas Baltimore perjalanan dilanjutkan ke Washington DC. Ibukota Amerika Serikat ini menawarkan atraksi turis yang lebih menarik. Untuk menjelajahi DC, saya membeli one-day pass bus Hop On Hop Off. Foto disamping diambil di halaman belakang Gedung Putih, tempat kediaman Presiden Obama. Banyak tempat-tempat menarik yang pantas dikunjungi selama di Washington DC ini. Cerita lain ada di artikel blog.
13-17 November 2012, Siem Reap & Phnom Penh Cambodia
Ini adalah kunjungan pertama saya ke Cambodia, baru kesampaian setelah beberapa kali tertunda. Saya pilih Siem Reap sebagai kota pertama yang dikunjungi. Angkor Archeoligical Park adalah tujuan utamanya. Kendati kota kecil, Siem Reap cukup dikenal oleh turis dunia, keberadaan turis asing cukup terlihat. Siem Reap memiliki candi sangat banyak dan untuk mengunjungi semuanya perlu waktu berhari-hari. Hanya sehari dialokasikan untuk melihat candi-candi itu diantaranya Angkor Wat, Bayon, Ta Phrom. Sisa hari disisihkan untuk eksplorasi kota. Foto : Tuk-tuk, kendaraan khas Cambodia yang saya gunakan untuk mengunjugi Angkor Wat, lengkap dengan guide dan sopirnya.
3 hari di Siem Reap, kota selanjutnya adalah ibukota Cambodia, Phnom Penh. Berjarak 300 km ditempuh selama 6 jam perjalanan darat dengan bus. Tidak banyak yang bisa dilihat sepanjang perjalanan ini, hanya sawah dan rumah-rumah panggung penduduk. Sore hore sampai di Phnom Penh, dan sengaja memilih hotel di daerah turis, tepatnya sangat dekat dengan Royal Palace & National Museum. Tak menyia-nyiakan waktu, malam itu juga dihabiskan dengan mengunjungi Royal Palace dan jalan-jalan di sekitar sungai yang sangat ramai. Selain Royal Palace, National Museum, dan Silver Pagoda yang berada di kota, atraksi lain adalah mengunjungi Tuol Sleng Genocide Museum, sebuah sekolah yang digunakan untuk penjara saat Pol Pot berkuasa. Selanjutnya mengunjungi Killing Fields tempat pembantaian dan penguburan korban kekejaman Rejim Pol Pot. Sisa waktu tersedia digunakan untuk eksplorasi kota.
17 – 19 Nov 12, Ho Chi Minh City Vietnam
Ini adalah kunjungan kedua ke HCMC, banyak perkembangan dibandingkan kunjungan pertama 4 tahun sebelumnya. Kali ini saya masuk Ke HCMC lewat perbatasan darat dari Kamboja. Meskipun tak terlalu sering, HCMC cukup menyenangkan. Semuanya masih murah.
15-18 Feb 2013, Manila Philippines
Ini adalah kunjungan pertama ke Philippina. Meskipun bukan termasuk tujuan popular bagi turis Indonesia, saya ingin mengunjunginya juga. Di Manila sendiri tidak banyak atraksi wisata, kecuali mungkin Intramuros. Tapi melihat kehidupan warga Manila, banyak juga yang menarik. Jeepney salah satunya, kendaraan khas Philippina ini banyak lalu-lalang di jalanan Manila. Cerita selengkapnya klik di sini.
27-29 Sep 2013, Kuala Lumpur Malaysia
Ini adalah kunjungan ke sekian kalinya ke Kuala Lumpur. Kali ini hanya untuk nonton Malaysia Open 2013, salah satu seri turnamen tennis ATP 250.
10 – 19 Jan 2014, Melbourne Australia
Ini memang bukan kunjungan pertama ke Australia, tapi yang pertama ke Melbourne. Disamping untuk liburan, tujuan utamanya adalah nonton langsung Australian Open 2014, satu dari 4 seri Grandslam Tennis. Melbourne sedang musim panas (summer) bahkan di beberapa tanggal itu suhu mencapai 44 derajad celcius. Meskipun didera suhu yang sangat panas, atmosfir pertandangan seri grand-slam sungguh fantastis.
14 – 20 Apr 2014, Seoul & Jeju Korea Selatan
Ini memang bukan kunjungan pertama ke Seoul, tapi yang pertama ke Jeju. Ceritanya ada di tulisan ini Musim semi di Jeju Island
26 – 28 Sep 2014, Kuala Lumpur
Kuala Lumpur adalah kota di luar negeri yang paling sering saya datangi, kadang hanya berangkat Jumat balik Minggu.
24 – 26 Jul 2015, Pukhet Thailand
Ini memang bukan kunjungan pertama ke Thailand, tapi yang pertama ke Pukhet. Selengkapnya baca ini ya
17 – 23 Sep 2016, London & Manchester (UK)

Ini memang bukan kunjungan pertama ke London. Kalau sebelumnya pas musim dingin (winter), tapi kali ini ke London pas autum. Tak tahu, London selalu membuat saya kembali, tak pernah membosankan. Hanya karena penerbangan yang panjang dan ongkosnya mahal, yang bikin tak sering-sering ke sana. Kali ini saya tinggal di pusat kota, di Wesminster, tak jauh dari Big Ben yang jadi icon London. Dari sini tinggal jalan kaki ke Buckingham Palace, dan tempat-tempat menarik lain disambungkan dengan naik Tube (MRT London). Hanya 4 malam di London, kemudian pindah ke Manchester. Meski bukan penggemar bola, saya datang juga ke Old Trafford, markasnya Manchester United.
23 – 25 Sep 2016, Edinburgh (Scotland)
Edinbrugh saya jangkau dengan naik kereta api dari London. Sekitar perjalanan kereta (Virgin Train) 5 jam. Pemandangan menarik di sepanjang perjalanan, dan kereta tidak banyak berhenti. Banyak yang bisa dilihat di sini, kotanya cantik.
21 – 23 Oct 2016, Penang Malaysia
Banyak orang Indonesia pergi ke Penang untuk wisata kesehatan, tapi banyak spot menarik juga di Penang. Bangunan peninggalan kolonial Inggris, kuliner, juga pantai.
28 – 30 Jul 2017, Kuala Lumpur Malaysia
Ini memang bukan kunjungan ke KL
18 – 20 Aug 2017, Macao
Horee…. jalan-jalan lagi ke Macau. Tiket promo rute baru Indonesia Air Asia (QZ) sungguh menggoda. Tidak sampe 1,5 juta rupiah pergi pulang untuk penerbangan 5 jam, siapa juga yang tidak mau. Ini rute langsung satu-satunnya dari Jakarta ke Macau setelah dulu Viva Macao pernah menerbangi rute ini. Meskipun kecil, Macau memiliki tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, dan terhubung dengan bis kota, atau bahkan cukup jalan kaki. Belum ke Macau jika belum mengunjungi Ruins of St Paul. Ini adalah salah satu daya tarik Macau yang paling banyak dikunjungi. Awalnya dibangun pada abad ke-17, Kemudian hancur dilalap api pada tahun 1835 & yang tersisa sampai hari ini adalah fasad gereja & sekolah St. Paul. Senado Square terletak tak jauh dari Ruins St Paul, cukup jalan kaki. Gambar di latar belakang adalah gereja yang masih aktif. Senado Square sendiri lebih tampak sebagai aloon-aloon dengan toko-toko di sekelilingnya. Meskipun tak terlalu luas, Senado Square menjadi tujuan utama turis ke Macau. Selengkapnya baca ini saja : 2 Malam di Macao
11 – 16 Oct 2017, Shanghai China

Ini kunjungan pertama saya ke Shanghai. Misinya untuk nonton tennis Shanghai Master, karena pemain favorit saya Roger Federer main dan juaran. Jalan-jalan hanya menggunakan di sela-sela waktu luang, itupun hanya di tengah kota saja. Ini diantaranya : The Bund malam hari memang lebih indah, tapi pemandangan siang hari juga tak kalah keren koq. Kawasan ini ditata sangat bagus, dengan menjual view Shanghai Tower dan gedung-gedung jangkung di sekitarnya. Huangpu river membelah kota Shanghai sebenarnya berair coklat tapi cukup bersih dan terbebas dari sampah atau tumbuhan pengganggu. Yu Garden berlokasi tak jauh dari The Bund, mirip Summer Palace di Beijing. Pengunjung harus membayar tiket 40 yuan untuk masuk Yu Garden ini. Meskipun tak seluas Summer Palace, tempat ini wajib dikunjungi di Shanghai. Agar lebih afdhol, baca-baca setiap keterangan di titik-titik tertentu. Selengkapnya : Nihao Shanghai, Mencoba kereta peluru Maglev Shanghai, Assalamu’alaikum Shanghai
Next Trip 2018 (Insya Allah) :
- Pangkalanbun : Done
- Laos (Vientiane & Luang Prabang) Tiket : Done
- Sabang & Banda Aceh
- Manado, Ternate
- Semarang, Lasem, Bawean
Wah, asyik nih hidupnya pak toto, oh ya, maaf nih saya mau tanya bapak kerjanya apa ya ? tiap tahun jalan2 🙂 , jadi mau ikutan nih. Plus mau tanya juga, kalau untuk ambil beasiswa S2 luar neg. pilihan saya Thailand, menurut bapak gimana kondisi negaranya di sana ? akhir-akhir ini sering ribut-ribut gitu masalah kudeta
Hi Rhony,
Saya kerja sendiri plus masih kantoran juga. Btw, sejauh yg saya amati demo di Thailand tidak membahayakan. Keseluruhan saya kira cukup aman, jk ada kerusuhan hindarkan kawasan2 yg biasa digunakan. KBRI sering kasih pemberitahuan ttg ini
Sip, makasih pak toto buat infonya. Btw, saya balasnya pakai akun yg beda (masalah klasik, koneksi internet gak stabil), hehe..
Narsis jaya pisan euy…
wah senang nya om bisa keliling dunia.. gimana cara nya nabung bisa sampe banyak gt ya om?
om pernah ke jepang ngga om?
Mas toto..10 mei nanti saya mau berangkat ke eropa 1 minggu an..masuk via paris lalu ke london then balik ke amsterdam buat terbang ke jakarta..paling lama di belanda,,,sekarang ini saya baru mau urus visa..tapi saya bingung apply visa UK atau Belanda dulu..ada saran ga mas? mana jadwal appointment di kedutaan belanda selalu full sejak awal april..saya jadi deg2an..trims mas toto..
Sebenarnya, karena masuk visa Paris Visa Schengen bisa apply via Perancis saja. Namun jika tetap ingin mengurus visa Schengen via belanda, ada alternatif melalui Konsulat-nya di Surabaya krn kalo via Kedutaan Belanda di Jkt memang antrian lama. Mana yang duluan? Susah untuk tentukan tergantung kepadatan aplikasi di masing2 kedutaan, saya pernah urus Visa UK hanya perlu waktu 3 hari setelah berkas masuk dengan lengkap.
Halo Mas Toto,
Apa kabar? Blognya menarik nih:) Ada contact person atau email?
Nisrina Lubis
Penerbit DIVA Press
nisrina.lubis@yahoo.com
@rinalubis_stone
HP: 081328210692
Dear Nisrina,
Sementara saya bisa dikontak via totosp2001@yahoo.com
blognya keren mas, ada rencana dibukukan ga?
Mas Toto,
seru banget perjalanannya, dan jadi bermanfaat bagi org yg membaca.. mau tanya donk, Mas Toto bilang mengurus visa ke Inggris hanya 2 hari, pakai biro jasakah atau urus sendiri? Persyaratan apa yang paling penting? Saya rencana ingin kesana bulan Juni (sudah dapat tiket murah air asia), dan rencana baru akan urus visa bulan Mei, karena sambil banyakin tabungan dulu.. mohon info ya Mas.. Terimakasih.
Inka, saya ngurus Visa visa Bayu Buana Travel. Ada artikel khusus terkait Visa ini di blog. Secara garis besar adalah Saldo tabungan 3 bulan terakhir, surat sponsor, mengisi aplikasi online, dll
mau tanya apakah ke Senzhen perlu pakai visa terima kasih
Ke Shenzen bisa pakai Visa on Arrival saja, tapi antrinya cukup panjang. Coba cek komentar di posting bebas Visa bagi pemegang passport Indonesia
Huaaahhh..,ngumpulinn uang brapa tauuunn biar bisa trvlling jauh2??
Grrrrrr
Aini,
Saya ke Swiss hanya jalan-jalan saja, alamnya sangat indah.
Untuk kuliah di Swiss sejauh ini yang sangat terkenal adalah Perhotelan Medis, dan Business School.
Yang pasti biaya hidup di Swiss termasuk tinggi untuk negara Eropa Barat. Disamping biaya, juga TOEFL (seinget saya di Eropa tak pakai IELTS). Yang pasti untuk tinggal dan kuliah di luar negeri harus belajar mandiri dari sekarang, kemampuan adaptasi juga wajib sebab lingkungannya pasti beda banget. Semoga bisa dapet beasiswanya.
Assalamu’lykm…
wah, udh k Swiss y???kPn y sY bisa kesana???
udh dR keciL sy sK dNg sWiss,,,
kLo bLh tw mas di sna travlng sambL bLjar g?coZ sy jG lagi ngincer beasiswa disana…
kira2 persiapan apa j y mas yG hars disiapkan..
mUmpng masih S1, jD bisa lebih panjang bWt persiapan S2…
tRz tips2 pa j gT??
kLo mas bersedia berbagi ma saya, sy bnr2 terima kasih,
hubungi saya di Facebook, friendster, Yahoo, di zahra90_41171@yahoo.com
terima kasih bnyak…
Aini Zahra,,,