
Sebenarnya bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto resmi beroperasi pada 24 Mei 2018 lalu, bersamaan dengan peresmian Bandara Kertajati Majalengka. Namun, banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya, bahkan banyak belum pernah mendengar nama bandara. Bandara APT Pranoto berada di Samarinda Kalimantan Timur. Sempat terbengkali akhirnya ini selesai dan menggantikan bandara Temindung. Sekarang Angkasa Pura I yang mengelola bandara ini.
Seperti dikutip dari Wikipedia, pembangunan bandara ini memakan waktu yang sangat panjang dan berliku.
Pada tahun 1987, survei untuk mencari lokasi bandara pengganti Temindung mulai dilakukan. Ada empat pilihan lokasi, yakni Makroman, Loa Bakung, Pulau Atas, dan Sungai Siring. Pemprov Kaltim yang kala itu dipimpin Gubernur Muhammad Ardansakhirnya menjatuhkan pilihan pada Sungai Siring. Sejumlah persiapan pun mulai dilakukan, mulai dari melengkapi perizinan sampai mengurus pematangan lahan. Pemprov Kaltim bersama Pemerintah Kota Samarinda pada tahun 1992 menyiapkan 300 hektare lahan di Sungai Siring. Pada tahun anggaran 1995/1996 Pemprov Kaltim mengalokasikan dana senilai Rp1,5 miliar untuk pembebasan lahan seluas 300 hektare. Kemudian pada 1996 dilakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), RKL, dan RPL. Dilanjutkan dengan pembuatan rencana induk Bandara Sungai Siring oleh Ditjen Perhubungan Udara. Proyek ini sempat tersendat akibat sengketa antara Pemkot Samarinda dan kontraktor bandara waktu itu, PT NCR. Kemudian proyek bandara diambil alih oleh Pemprov Kaltim. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi menerbitkan Sertifikat Bandar Udara (SBU) pada 15 Mei 2018. SBU nomor 145/SBU-DBU/V/2018 itu ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso. Dengan ditandatanganinya SBU itu, maka Bandara APT Pranoto resmi dapat melayani penerbangan publik secara domestik. Meskipun sementara Bandara APT Pranoto masih melayani penerbangan layaknya pelayanan penerbangan Bandara Temindung.

Saya yakin nama APT Pranoto masih sangat asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Siapakah beliau ini? Aji Pangeran Tumenggung Pranoto atau sering disingkat A.P.T. Pranoto lahir di Tenggarong, 14 September 1906 dan meninggal di Samarinda, 19 Juni 1976 pada umur 69 tahun. APT Pranoto adalah Gubernur Kalimantan Timur yang pertama, yang menjabat dari tahun 1957–1961. Sebagai bentuk penghormatinya, nama beliau diabadikan menjadikan nama bandara Samarinda baru ini.
Menempati lahan 470 hektar, Bandara APT Pranoto (IATA : SRI) berlokasi di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Jaraknya 18,41 kilometer dari pusat kota, sangat dekat untuk ukuran bandara baru. Landas pacu bandara baru itu berukuran 2.250 x 45 meter dan dapat melayani pesawat sekelas Boeing B737 NG atau Airbus A320.
Kendati kalah dari Kertajati Airport dalam pemberitaan media, bandara ini langsung beroperasi di hari pertama, yakni pemindahan rute penerbangan dari bandara lama, Temindung. Rute yang benar-benar baru akan dibuka 15 Juni 2018 ini. Wings Air bakal terbang sekaligus ke 3 kota (Berau, Makassar, dan Surabaya). Bandara APT Pranoto melayani rute-rute di bawah ini (data 3 Juni 2018)
Airlines | Destination | Notes |
Susi Air | Long Pahangai, South Kayan | |
Wings Air | Berau, Makassar, Surabaya (15 Juni 2018) | New |
Xpress Air | Balikpapan, Berau, Sendawar, Tanjungselor |
Sebagai ibu kota propinsi, Samarinda sudah seharusnya memiliki bandara sekelas APT Pranoto ini. Sebelumnya, penumpang dari Samarinda dan kabupaten sekitarnya harus menuju Balikpapan terlebih dulu untuk terbang ke kota-kota besar di Indonesia. penantian sangat panjang berakhir setalah APT Pranoto resmi dibuka sejak 24 Mei 2018 lalu.