
Memang, Nam Air sudah terbang sejak 11 Desember 2013 lalu tapi saya baru kali ini berkesempatan terbang bersamanya. Airline anak usaha Sriwijaya Air ini berfokus sebagai feeder Sriwijaya Air. Karenanya Nam Air terbang dari kota-kota kecil untuk kemudian diteruskan oleh Sriwijaya Air. Per Maret 2018, Nam air menerbangkan 10 Boeing 737-500 dan 6 ATR72-600. Penerbangan dari Jakarta-Pangkalan Bun (PP) menjadi penerbangan pertama saya dengan Nam Air, itu menjadi pengalaman menyenangkan. On Time. Hal yang mengesankan adalah dari sisi ketepatan waktu. Penerbangan IN190 dari Soekarno Hatta menuju Pangkalan Bun dijadwalkan 06:40 WIB, dan jam segitu pesawat benar-benar sudah take-off. Begitu juga penerbangan sebaliknya (IN191), dijadwalkan terbang dari Pangkalan Bun pukul 15:15 WIB, dan take off sebelumnya.

Kondisi Kabin. Kabin lumayan bersih meskipun dalam pesawat yang tidak baru lagi. Didominasi warna merah dan biru, kabin Nam Air tampak lebih cerah.
Keramahan Flight Attandance. Pramugari yang bertugas saat itu cukup ramah. sangat sigap dan membantu. Kebetulan dalam penerbangan saya itu semuanya pramugari dan salah satunya mengenakan hijab. Saya amati cara kerja mereka sangat efisien. Oh ya, seragamnya bagus lho, paduan atasan biru tosca dan celana panjang warna gelap. Pramugari yang berhijab memakai kerudung warna biru tosca juga.
Makanan ringan. Nam Air termasuk kategori maskapai layanan menengah, jadi menyajikan snack dalam penerbangannya. Ya, meskipun hanya satu buah roti manis dan segelas air mineral, cukup lah untuk penerbangan singkat 70 menit itu. Roti dan segelas air mineral itu dikemas dalam kantong kertas kraft warna coklat.
Majalah. Pada setiap kantor kursi disediakan majalah maskapai. Isinya lumayan bagus. Disamping menyajikan destinasi menarik yang disinggahi Nam Air, juga berisi informasi rute, komentar pelanggan, dan juga beberapa iklan.
Belanja di udara. Meskipun tidak selengkap maskapai full service, Nam Air juga menjual barang-barang cindera mata selama penerbangan. Tidak ada penjualan makanan seperti maskapai berbiaya hemat lainnya.
Alhasil, saya cukup menikmati penerbangan singkat dengan Nam Air. Harapannya, kedepan Nam Air terus meningkatkan layanannya dan meremajakan armadanya dengan pesawat-pesawat lebih muda.