Jurus-jurus menangkis godaan Diskon/SALE/Promo/Obral

Akhir pekan sangat identik dengan diskon/SALE/Promo. Hampir tak ada akhir pekan berlalu tanpa program SALE di mall-mall. Tawaran diskon atau Sale sudah mampir sejak Jumat atau bahkan sebelumnya. Coba tengok koran-koran nasional terbitan Jumat pasti dijejali dengan aneka diskon pada beberapa halaman secara penuh. Tawaran juga menyambangi kita lewat SMS yang dikirim oleh penerbit kartu kredit. Diskon atau promo rajin muncul saat pameran-pameran di mall atau ruang pamer khusus. Bahkan sebelum masuk mall atau di jembatan penyeberangan kita sering disambut oleh tawaran-tawaran semacam itu. Masalahnya adalah hampir semua program diskon/sale/promo/obral itu tampak sangat menarik namun tidak semua yang ditawarkan layak dibeli. Diskon baru akan menguntungkan jika diskon pada barang sesuai dengan kebutuhan atau rencana belanja. Faktanya tawaran diskon/sale/promo/obral lebih sering menyeret untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu perlu bahkan tidak perlu sama sekali. Bagaimana menyiasatinya? 

Sebanyak apapun uang Anda, membeli barang yang tidak dibutuhkan akan mendatang sesal di belakang. Mungkin jurus-jurus  ringkas berikut bisa membantu Anda untuk menangkis godaan tawaran diskon/sale/promo/obral :

  • Selalu bawa catatan barang yang akan dibeli sebelum pergi ke tempat belanja. Untuk belanja kebutuhan rutin biasanya membuat catatan tidak terlau berat, namun tidak demikian dengan kebutuhan sekunder bahkan tersier. Diskon kebutuhan rutin akan sangat membantu mengurangi nilai belanja. Tawaran diskon lebih menjebak kita pada bukan kebutuhan rutin.
  • Belanja terlebih dahulu sesuai catatan, jika ada waktu sisa gunakan untuk yang lain. Ini masalah pengaturan waktu. Terkadang waktu tersita terlebih dahulu untuk meladeni nafsu belanja pada barang-barang promo sementara tujuan utamanya dikemudiankan. Jika ini terjadi tak heran alokasi belanja untuk kebutuhan rutin tergerus untuk barang-barang promo yang sebenarnya tidak masuk dalam daftar belanja.
  • Cari informasi harga dari yang akan dibeli. Untuk barang-barang di luar kebutuhan rutin seperti perangkat elektronika, telepon seluler, mebel ada baiknya kita mencari tahu terlebih dahulu melalui internet atau referensi. Disamping akan memangkas waktu belanja, ini akan mengurangi godaan promo barang-barang sejenis yang ditawarkan.
  • Sebisa mungkin hindari pergi ke mall saat persis habis gajian. Inilah sindrom abis gajian, yang seakan masih memiliki cukup banyak uang yang akhirnya akan merasa enteng menerima tawaran-tawaran promo untuk barang2 yang sebenarnya tidak terlalu mendesak dibeli.
  • Selalu berpikir kebutuhan(need) bukan keinginan(want). Idealnya memang kebutuhan lebih dominan mendorong pola belanja dibandingkan keinginan. Namun tak jarang berlaku sebaliknya. Apalagi jika dibisiki kaliman ‘Kapan lagi? Mumpung diskon’.
  • Tinggalkan kartu kredit jika punya niat bayar tunai. Kartu kredit membuat kita seakan memiliki uang lebih banyak sehingga terlalu mudah saat menggesek tanpa sempat memikirkan bagaimana membayarnya. Perlu selalu diingat bahwa sekarang sangat banyak didapati tawaran-tawaran promo dengan kartu kredit dengan fasilitas cicilan tanpa bunga.
  • Jika ke mall sudah menjadi hobby (bahkan saat tidak ada niat belanja) atau sebagai rekreasi, coba alihkan ke tempat lain seperti ke museum atau kebun binatang. Dijamin di tempat-tempat seperti itu akan sangat sedikit mendapatkan godaan promo atau diskon.

Itulah jurus-jurus ringkas menangkis godaan diskon/promo/sale. Semoga menjadi smart consumer dan bukan dumb consumer.

Satu respons untuk “Jurus-jurus menangkis godaan Diskon/SALE/Promo/Obral”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s