Saat hajatan ITHF di Jakarta Convention Center lalu, terselip booth Susi Air diantara peserta airline besar seperti Garuda Indonesia dan Emirates. Meski menempati booth ukuran kecil, kehadiran Susi Air di ITHF tetap merupakan kejutan buat saya. Saya sempat mampir ke booth mereka dan mencari info tentang Susi Air. Kejutan lain adalah booth itu dijaga salah satunya oleh seorang berkebangsaan asing dengan mengenakan batik. Saya hanya mendapatkan info rute Susi Air dari Jakarta-Bandung-Pangandaran. Rute unik buat saya, tapi ternyata ada cerita dibalik pembukaan rute Pangandaran itu.

Dari googling diperoleh informasi bahwa Susi Air dimiliki oleh pengusaha dari Pangandaran, ibu Susi Pudjiastuti. Membuka website resmi Susi Air membuat saya makin tertarik untuk mengenalnya. Susi Air adalah operator pesawat Cessna 208 Caravan terbesar di kawasan Asia Pasifik. Mengoperasikan total 13 pesawat Cessna Caravan dengan 27 lagi dalam pemesanan. Susi Air juga mengoperasikan tiga Pilatus PC-6 Porter dan satu pesawat dalam pemesanan. Armada terbarunya adalah Piaggio P180 Avanti turboprop. Memiliki komitmen untuk menjaga keamanan pada tingkat tinggi, seperti tercatat pada  Juli 2009 rata-rata usia armadanya hanya selama dua tahun dengan pesawat tertua mendekati 5 tahun. Dan Susi Air mungkin menjadi satu-satunya airline yang mengembangkan bisnis berbeda dari yang lain.

• Pesawat baling-baling. Susi Air beroperasi sebagai penerbangan berjadwal dan carter dan tidak memiliki pesawat jet. Semua pesawatnya adalah baling-baling (propeler). Disamping Cessna 208 Caravan, Susi Air juga mengoperasikan jenis Piaggio P180 Avanti, Pilatus PC-6, dan Diamond DA42 Twin star. Kesemua pesawat tersebut hanya memiliki kapasitas tempat duduk sedikit
• Rute perintis dari Jakarta. Susi Air tidak beroperasi pada kota-kota besar dan fokus pada rute-rute perintis. Lihatlah rute-rute uniknya. Homebase Jakarta dengan Jakarta-Cilacap, Jakarta-Bandung-Pangandaran.
• Homebase Medan menawarkan rute Medan-Meulaboh-Medan (3x perhari), Medan-Simeulue-Medan (2x perhari), Medan-Blang Pidie-Medan (3x perminggu), Medan-Aek Godang-Medan (11x perminggu), Medan-Silangit-Medan (1x perhari).
• Homebase Kalimantan. Susi Air memiliki sangat banyak rute perintis di daerah ini. Tarakan – Malinau – Tarakan: 13 flights per week. Tarakan – Nunukan – Tarakan: 4 flights per week. Tarakan – Long Bawang – Tarakan: 2 flights per week. Tarakan – Long Apung – Tarakan: 4 flights per week. Nunukan – Long Bawang – Nunukan: 4 flights per week. Malinau – Long Apung – Malinau: 4 flights per week. Banjarmasin – Muara Teweh – Banjarmasin: 1 flight per day. Palangkaraya – Muara Teweh – Palangkaraya: 1 flight per day. Banjarmasin – Palangkaraya – Banjarmasin (1 flight per day. Balikpapan – Samarinda – Balikpapan (4 flights per week). Balikpapan – Melak – Balikpapan (2 flights per week). Balikpapan – Datah Dawai – Balikpapan (2 flights per week via Melak). Samarinda – Long Apung – Samarinda (4 flights per week). Samarinda – Datah Dawai – Samarinda (3 flights per week). Melak – Datah Dawai – Melak (2 flights per week).
• Home base Sulawesi. Susi Air mengambil peran penting dalam industri wisata di Sultra, dan menjadi pengankut utama turis ke Wakatobi. Kendari – Wangi Wangi (Wakatobi)- Kendari (14 flights per week), Kendari – Baubau – Kendari (7 flights per week), Wangi Wangi – Baubau – Wangi Wangi (3 flights per week).
• Diujung timur Indonesia pun Susi Air juga memiliki beberapa rute di Papua. Nabire – Biak – Nabire (1 flight per day), Nabire – Serui – Nabire (4 flights per day).

Rute-rute perintis yang diterbangi benar-benar unik, terbang ke daerah terpencil. Beberapa kota, terutama di Kaltim, bahkan baru saya tahu dari website Susi Air. Dan pada beberapa rute itu hanya Susi Air menerbanginya. Saya melihat spirit luar biasa untuk ikut menghubungkan daerah-daerah terpencil. Spirit untuk ikut merajut Nusantara. Bravo Susi Air. Maju terus Ibu Susi Pudjiastuti.