Disamping Mekong Delta, Cu Chi Tunnels adalah menu wajib saat melancong ke Ho Chi Minh City. Bagian kisah perang Vietnam ini diwujudkan dalam sebuah kawasan yang wisata yang dibuat semirip dengan kondisi dulu, meskipun dengan hutan yang lebih muda karena hutan aslinya sudah hancur karena perang. Anda akan diantarkan pada kilas balik perang Vietnam dan memahami bagaiman perjuangan mereka. Gambar disamping menggambarkan bagaimana dulu Vietkong bersembunyi dari tentara Amerika. Tentu saja tentaranya tidak segemuk di gambar.
Terletak dalam sistem terowongan bawah tanah Cu Chi Battlefield, terowongan bawah tanah kompleks Duoc Ben Saigon – Gia Dinh markas Partai Daerah dan Komando Militer, telah diklasifikasikan sebagai nasional – tanggal 29 April 1979. Ini adalah sebuah proyek arsitektur yang unik, sebagai suatu sistem terowongan bawah tanah dengan tempat tidur pada banyak lantai. Beberapa lorong berbagai arah seperti sarang laba-laba lebih dari 200 km panjang dengan tempat-tempat asrama, akomodasi, rapat dan tempat bertempur. Sistem terowongan bawah tanah akan menunjukkan tekad, kebijaksanaan, kebanggaan orang Cu Chi, sebagai lambang revolusioner kepahlawanan rakyat Vietnam.

Untuk sampai ke tempat ini perlu perjalanan darat dari HCMC selama kurang lebih 90 menit, termasuk berhenti sesaat untuk melihat pabrik dan toko kerajinan. Apa yang bisa dilihat pada tour ini?

Untuk memasuki lokasi ini Anda dikutip tiket masuk sebesar 70.000 VND. Sebelum masuk kawasan akan ada pemeriksaan tiket dan akan dipasang stiker pada baju Anda. Setelah masuk gerbang, Anda akan masuk kawasan tour berupa hutan dengan pohon yang masih muda. Anda bisa lihat :

• Tunnels. Inilah atraksi utama yang bisa dilihat, yakni berupa terowongan bawah tanah sempit yang tersambung ke berbagai penjuru. Lorong ini sempit hanya cukup satu orang dewasa dengan postur sedang. Dulunya, panjang terowongan adalah 200km dan pada beberapa bagian dibagi dalam beberapa tingkat ke bawah. Untuk menghindari banjir, terowongan tersambung ke sungai sebagi pembuangan air hujan. Pengunjung diberi kesempatan untuk memasuki tunnel ini. Kondisi terowongan cukup gelap dengan penerangan minimal, terdapat turunan terjal dan beberapa bagian sangat sempit. Saya mencoba untuk memasuki lorong yang sebenarnya tidak cukup panjang ini. Nah mengingat di dalam terowongan sempit dan pasokan oksigen yang terbatas maka diberlakukan aturan siapa saja yang diperbolehkan masuk. Pengunjung yang memiliki penyakit asma, hipertensi, takut kegelapan, manula dan anak-anak tidak diperbolehkan masuk.
• Jebakan (trap). Seperti perang gerilya di Indonesia dulu, Vietkong membuat banyak jebakan-jebakan bagi tentara Amerika. Jebakan ini berupa lubang dengan berbagai variasi, jebakan pintu masuk, dan berbagai jebakan lainnya. Siapapun yang terjebak dipastikan akan kesakitan dan dengan mudah diringkus, dan pada beberapa jebakan memungkinkan tewas.
• Senjata Vietkong. Anda dapat melihat senjata-senjata yang pernah digunakan oleh Vietkong kala itu. Juga bagaimana  membuatnya. Sepintas senjata-senjata ini kalah modern dibandingkan dengan yang digunakan tentara Amerika. Ada juga tank Amerika yang berhasil dihancurkan oleh Vietkong.
• Dapur. Untuk keperluan makan, dapur disiapkan pada beberapa bagian. Dapur ini cukup unik, karena asapnya dialirkan melalui lubang yang jauh dari dapur itu sendiri. Ini dimaksudkan agar asap yang membubung ke udara dapat mengecoh tentara Amerika. Jadi jika posisi asap itu dibom dari udara dipastikan bom hanya menerjang lokasi kosong.
• Tempat istirahat. Digambarkan tempat-tempat istirahat bagi Vietkong dengan pakaian yang dikenakan. Hammock merupakan sarana istirahat bagi mereka. 
• Atraksi menembak. Anda juga bisa mencoba atraksi ini dengan membayar tiket masuk. Suara senapan yang ditimbulkan cukup gaduh dan menambah suasana perang pada kondisi aslinya.
• Bekas bom. Kubangan bekas bom dibiarkan untuk memberikan gambaran serangan Amerika.
• Makan. Jelang akhir tour Anda akan dibawa ke sebuah bangunan sederhana untuk menikmati sajian makanan yang biasa untuk konsumsi saat perang dulu. Makanan itu berupa ubi rebus yang disajikan dengan bubuk kacang tanah. Untuk minumnya disajikan teh tawar  dan disajikan dalam cangkir seng. Pengunjung makan ubi rebus ini dalam piring yang sama.
• Film dokumenter. Pada bagian tour disiapkan dua ruangan untuk melihat film dokumenter. Ruangan dibuat sedikit di bawah dengan perlengkapan TV layar datar dan pemutar video. Terdapat beberapa bangku kayu untuk tempat pengunjung.

Mencoba memasuki lorong bawah tanah hanya dalam beberapa meter sudah membuat saya lelah dan merasa bernafas dalam oksigen yang tipis. Tidak bisa membayangkan bagaimana dulu para Vietkong bisa bertahan hidup di terowongan bawah tanah ini dalam waktu lama, kondisi perang dan tentu saja dengan berbagai kekurangan.