Anda punya uang, Anda beli franchise. Dan sim-salabim, Andapun jadi pengusaha. Ya, mungkin bisa secepat dan semudah itu karena franchise dapat menjadi salah satu cara cepat untuk memulai bisnis. Pada artikel sebelumnya telah disinggung bahwa disamping menyisakan kerugian-kerugian, berbisnis dengan franchise juga memiliki banyak keuntungan, yakni dalam hal kemudahan dalam memulai berbisnis. Memulai bisnis franchise bisa lebih cepat disebabkan franchise lebih sebagai duplikasi dari sistem bisnis yang teruji. Anda juga dapat langsung menjalankan bisnis dalam beberapa outlet sekaligus. Dan Andapun juga tidak perlu repot-repot menyiapkan teknologi informasi, riset pasar, pemasaran, pasokan, sistem keuangan, dan banyak hal lagi. Namun, meskipun tampak sangat mudah, bisnis franchise ini tidak selalu cocok untuk semua orang. Mengapa?
Kalau Anda membeli franchise berarti Anda juga harus bersiap menjalankan bisnis sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pewaralaba (franchisor). Mungkin saja Anda memiliki ide-ide bagus yang belum terdapat di bisnis franchise Anda. Meskipun Anda bisa mengusulkan ke franchisor, tapi tidak semua ide itu bisa terwadahi. Kenapa? Karena franchisor akan menyaringnya dan hanya ide-ide yang mungkin dapat diterapkan (distandarkan) ke semua gerai saja yang dapat dipenuhi. Nah jika Anda termasuk orang dengan karakter di bawah, saya sarankan untuk mempertimbangkan lebih matang sebelum memulai bisnis dengan franchise.
- Jika Anda termasuk orang yang sangat kreatif . Anda akan memiliki banyak ide baru untuk mengembangkan bisnis franchise Anda, dan besar kemungkinan ide-ide itu tidak dapat tertampung semuanya di bisnis franchise Anda. Anda akan dihadapkan pada dilema, akan merasa bisnis Anda dapat lebih bagus jika ide-ide Anda terwakili, tapi di sisi lain Anda harus menjalankan standar franchisor.
- Jika Anda termasuk risk averse. Tetap perlu diingat bahwa berbisnis memiliki risiko gagal. Kendati tingkat risiko relatif lebih rendah, berbisnis dengan sistem franchise tetap saja memiliki risiko ini. Atau jika Anda masih merasa nyaman dengan dengan menempatkan uang Anda pada deposito atau reksadana pasar uang, maka Anda dapat digolongkan dalam karegori risk averse atau memiliki risk profile moderat.
- Jika Anda tidak memiliki minat pada lini bisnis dari franchise yang Anda beli. Minat merupakan kunci penting untuk suksesnya bisnis Anda. Jika Anda tidak meminati lini bisnisnya sebaiknya jangan beli franchisenya. Secara umum berbisnis dengan franchise berhorison jangka menengah dan panjang. Anda akan rugi jika memutuskan keluar/berhenti di tengah jalan.
Dengan demikian apakah orang-orang di luar karakteristik di atas cocok berbisnis dengan waralaba? Kemungkinan besar demikian, tetapi karakteristik yang cocok berbisnis dengan waralaba dapat disarikan sebagai berikut :
- Anda baru akan memulai berbisnis. Jika pernah berfikir, ‘Saya akan berbisnis tapi tidak tahu dari mana harus memulai’. Nah jika itu yang Anda rasakan saatnya Anda mempertimbangkan franchise sebagai entry point bisnis Anda. Tentu saja tidak asal comot, pertimbangan bisnis tetap harus dilakukan. Saya sarankan untuk membaca Memulai Bisnis dengan sistem Franchise.
- Anda memiliki naluri bisnis tapi tidak memiliki waktu cukup. Misalkan saja, saat ini Anda sebagai karyawan dengan aktifitas yang cukup padat. Anda merasa memiliki naluri bisnis. Anda layak untuk menjalankan bisnis dengan membeli franchise karena tidak akan mengganggu waktu kerja Anda. Namun tetap saya sarankan Anda meluangkan cukup waktu untuk memantau bisnis Anda, mungkin bisa malam hari, akhir pekan atau saat libur.
- Lini bisnis sesuai dengan minat, keahlian, dan bahkan hobby Anda. Inilah yang ideal dalam menentukan lini bisnis, termasuk untuk memilih franchise. Jika lini bisnis sesuai dengan minat/hobby, Anda akan enjoy menjalankan bisnis Anda.
Nah akhirnya Anda sendiri yang menentukan apakah cocok berbisnis dengan sistem franchise ini. Selamat berbisnis. Happy Cuan.
NB : Artikel ini akan diperbaruhi sewaktu-waktu, jadi sering-sering ditengok ya.
Artikel terkait :
saran saran yang cukup bagus sekali, ilmu yang sangat mencerahkan. semoga pahalanya mengalir untuk bapak.
terimakasih infonya sangat membantu bagi saya , agar tau awal menjalankan bisnis
Tipe calon Franchisee yang sangat kreatif menurut saya masih bisa berbisnis Franchise sepanjang minat / motivasi untuk berbisnis cukup kuat.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan apabila kita ingin berbisnis dengan cara waralaba adalah pemahaman dan akseptabilitas kita dalam menerima resiko bisnis yang akan berdampak pada kegagalan. Secara umum resiko bisnis yang akan dihadapi seperti : persaingan, penurunan daya beli konsumen, hambatan karena peraturan, gangguan keamanan, kesalahan dalam pemilihan lokasi.
Terima kasih masukannya, saya 100% agree. Terima kasih juga sudah mampir di blog saya.
Saya ingin berinvestasi, tapi saya tidak ingin campur tangan dengan investasi saya itu atau dengan kata lain saya sebagai investor pasiv. apakah frenchise cocok untuk saya?
Pak Silo,
Saya tidak rekomendasikan ambil franchise jika ingin sebagai investor pasiv. Akan lebih maksimal, jika menjadi investor aktif (atau setengah aktif) jika ambil franchise. Investor pasiv bisa saja ambil franchise. Alternatifnya adalah dengan pola bagi hasil karena beberapa franchisor juga menawarkan pola ini. Atau bisa juga investasi melalui instrument lain, seperti reksadana atau sektor properti.
@Funny,
Dibukukan? He… apa ada yang mau beli. Btw, terima kasih usulannya, tapi belum kepikir untuk dibukukan. Biarlah tetap diblog aja, jadi tetap bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun, juga tidak perlu beli kan?
Untuk seri franchise selanjutnya, ditungguin aja, sering-sering mampir ke blog.
Artikel seri Franchise dah ketiga yach… knapa gak dijadikan buku saja? Ditunggu seri selanjutnya, but jgn lama2…